SERANG, (KB).- Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor
Urut 01 Ma’ruf Amin mengaku sering dituduh hanya sebagai alat dalam
pencalonan mendampingi Calon Presiden (Capres) Joko Widodo. Namun
demikian ulama asal Banten tersebut membantah anggapan minor itu.
“Kiyai Ma’ruf Amin itu cuma dijadikan alat saja. Emang saya pacul,”
ujar Cawapres Nomor urut 01 Ma’ruf Amin dalam acara peresmian SMP plus
30 juz Al-Qur’an Atthohiriyyah Pelamunan dan silaturahmi akbar kiai,
santri dan masyarakat Banten di Desa Pelamunan, Kecamatan Kramatwatu,
Sabtu (6/4/2019).
Ma’ruf Amin mengatakan, selain itu dirinya juga sering diragukan
karena ia sudah berusia lanjut. Namun menurut dia hal itu tidak menjadi
halangan. Bahkan ia pun membandingkan dengan perdana menteri Malaysia
Mahatir Mohammad yang menjabat di usia 93 tahun.
“Kiyai Ma’ruf sudah tua, emang saya sudah tua yang bilang muda siapa.
Ma’ruf Amin jauh lebih muda dari Mahatir Muhammad yang 93 tahun. Kalau
93 tahun berani jadi perdana menteri kenapa saya tidak berani,”
tuturnya.
Selain itu, dirinya mengaku terinspirasi dari seseorang semasa
kecilnya. Ketika ia hendak berangkat mengaji ada orang tua yang menanam
pohon, lalu ditanyakan pada orang tua tersebut buat apa menanam pohon.
“Sudah tua kok tanam pohon, pohon belum buah bapak sudah mati. Tapi katanya tanam pohon untuk generasi berikutnya,” ucapnya.
Ma’ruf menjelaskan alasannya mau diminta untuk mendampingi Joko
Widodo karena ia ingin ulama yang tampil. Hal itu penting, jika saat ini
ulama bisa menjadi wapres maka kedepan bisa saja ada ulama jadi
presiden.
Menurutnya sudah saatnya ulama jadi Umaro (pemimpin). “Jadi kita
mulai. Ulama Banten jadi presiden jangan dibelakang saja ulama. Ulama
katanya batal kalau ketemu dengan sultan, ulama itu kepercayaan Allah,
itu mah Sultan Jaiz (kalau batal), kalau Sultan adil mah dia adalah
bayangan Allah di bumi itu kata Rasulullah. Abu bakar itu ulama jadi
sultan, sayidina Umar juga. Di Banten Maulana Hasanudin ulama jadi
sultan,” tuturnya.
Rais Syuriah PBNU KH Manarul Hidayat mengatakan, pencalonan Ma’ruf
Amin ini adalah kesempatan bagi masyarakat Banten. Sebab belum tentu 50
tahun lagi pun ada calon dari Banten yang diusung menjadi cawapres.
“Syukuri luar biasa. Kalau kemarin masih bimbang, kiyai Maruf ini orang
Banten, cucunya syech Nawawi,” ujarnya.
Manarul mengaku bersyukur Allah SWT mengetuk hati presiden Jokowi
untuk memilih Kiyai Ma’ruf Amin yang kebetulan orang Banten. “Sejarah
mengatakan belum pernah ada wakil presiden dari Banten. Kalau orang
Banten enggak milih orang Banten istigfar. Ini bukan kiyai sembarangan
sudah malang melintang,” katanya.
0 comments:
Post a Comment