LEBAK – Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi menghadiri
sekaligus membuka rangkaian event Kemah Wisata Api Literasi bertempat di
Lapangan Desa Ciparasi Kecamatan Sobang, Lebak, Banten, Sabtu
(27/7/2019).
Acara tersebut akan digelar selama empat hari dari tanggal 26 – 29
Juli 2019 dan diikuti oleh kurang lebih 400 orang dari 110 komunitas
penggiat literasi dari dalam dan luar daerah Lebak.
Wakil Bupati Lebak dalam sambutannya mengatakan kemah wisata api
literasi yang di selenggarakan saat ini merupakan salah satu bukti nyata
bahwa masyarakat, khususnya para penggiat literasi merasa terpanggil
untuk bergerak dan berupaya mendorong terwujudnya masyarakat Lebak yang
cerdas dengan membaca.
Melalui literasi ini, Ade berharap destinasi wisata tidak hanya
sekedar dinikmati suasananya semata, tapi juga harus memiliki unsur
informasi dan edukasi dari destinasi wisata yang dikunjungi oleh para
wisatawan.
“Kami yakin api literasi yang telah menyala di Kabupaten Lebak ini, akan terus membesar dan
berkobar mendorong terwujudnya Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional dan kami pemerintah daerah siap menjadikan lebak menjadi Kabupaten Literasi,” ungkap Ade.
berkobar mendorong terwujudnya Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional dan kami pemerintah daerah siap menjadikan lebak menjadi Kabupaten Literasi,” ungkap Ade.
Terkait semangat literasi, Ade meminta seluruh jajaran terkait untuk
mempelajari langkah-langkah strategis dan unsur-unsur yang harus
terpenuhi agar Lebak dapat menjadi Kabupaten Literasi.
“Pemerintah Kabupaten Lebak melalui dinas kearsipan dan perpustakaan
akan berusaha menjalin kerjasama dengan seluruh penggiat literasi di
dalam maupun di luar Kabupaten Lebak,” kata Ade.
Mewakili Kepala Badan Bahasa dan Perbukuan Koordinator Gerakan
Literasi Nasional, M. Luthfi Baihaqi selaku Kepala Kantor Bahasa
Provinsi Banten mengatakan dipilihnya Desa Ciparasi sebagai tempat kemah
literasi saat ini adalah bentuk membangun semangat literasi dari
pelosok desa.
“Kami berharap sinergi seluruh komponen masyarakat dalam membangun
budaya literasi seperti yang dilaksanakan saat ini, bisa terus berjalan
tanpa henti tanpa ada batas waktu,” ujar Luthfi.
0 comments:
Post a Comment