Kekompakan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam membangun tim #media sosial
yang sukses. Bermodal kekompakan dan kebersamaan yang solider, maka
kesamaan visi dan misi dalam mengembangkan dan mempopulerkan suatu brand
bisnis bisa lebih mudah dicapai. Dalam sebuah buku bertajuk “Tweet Naked”
seorang online marketer dan CEO sebuah social media firm bernama Scott
Levy memaparkan informasi penting bahwa setiap pebisnis harus menyusun
strategi media sosial yang akan membantu meningkatkan popularitas brand
dan bisnis. Dalam buku tersebut, Scott juga menjelaskan karakteristik
orang yang tepat untuk bekerja di dalam media sosial team.
Sebuah
social media team bisa saja terdiri dari satu orang pekerja untuk
sebuah bisnis kecil yang baru mulai dirintis. Dan mungkin juga sebuah
tim media sosial yang terdiri dari puluhan hingga ratusan orang yang
memiliki suatu tujuan yang sama yakni meningkatkan dan menjaga
popularitas sebuah brand bisnis agar tetap stabil. Management untuk
mengelola sebuah tim media sosial juga harus disesuaikan dengan
pengalaman masing-masing individu dalam team, jumlah orang yang
bergabung dalam team serta seberapa besar popularitas yang ditargetkan
oleh bisnis tersebut.
Dengan
pertimbangan tersebut, maka pebisnis harus memilih orang-orang yang
tepat dan memiliki passion di bidang media sosial dan branding untuk
kemudian diberikan training dan motivasi untuk menyamakan visi dan misi.
Tim media social idaman tersebut harus memiliki beberapa poin penting
berikut ini:
Anggota Team Harus Memiliki “Kecerdasan Media Sosial ”
Pebisnis tentu membutuhkan anggota team
yang mahir menggunakan banyak jenis media sosial . Dan di era yang serba
canggih dan modern ini, bisa saja semua orang mengaku sebagai expert
hanya karena merasa menghabiskan banyak waktu untuk menelusuri timeline #Facebook atau #Twitter.
Tes
sederhana yang untuk mengetahui apakah seseorang memang memiliki
kecerdasan dan pengetahuan lebih di bidang media sosial adalah dengan
menanyakan mengenai perkembangan atau penambahan fitur terbaru pada
sebuah media sosial. Jawaban yang cerdas dan up to date tentu
menggambarkan bagaimana pengetahuan seseorang terhadap dunia media
sosial.
Anggota Team Memiliki Product Knowledge yang Baik
Pastikan
bahwa seluruh anggota media sosial team memiliki pengetahuan yang
baik terhadap produk dan brand bisnis yang diusung. Jangan sampai team
memberikan jawaban yang salah atau bahkan tidak memberikan jawaban
terhadap pertanyaan yang diajukan follower di media sosial. Hal tersebut
malah dapat memperburuk citra dari brand bisnis yang dipromosikan.
The Right People in the Right Positions
Anggota
team yang sabar, suka berkomunikasi dengan orang lain, mampu bersikap
tenang dan tidak gampang panik dalam merespon adalah orang yang tepat
untuk di tempatkan di bagian customer service online dalam social media
team. Sedangkan anggota tim yang tidak terlalu senang bergaul dan
memiliki keahlian desain yang baik tentunya akan lebih cocok untuk
ditempatkan sebagai ahli desain yang dapat membuat logo brand dan
mempercantik halaman media sosial. Menempatkan anggota di tempat yang
tepat juga merupakan salah kunci membentuk team kerja yang baik.
Tempatkan Anggota Tim yang Tepat Pada Media Sosial yang Berbeda
Setiap
media sosial juga membutuhkan pengoperasian yang karakteristiknya
berbeda-beda. Sebagai contoh, komentar di Twitter membutuhkan anggota
team yang dapat merespon pertanyaan secara cepat, sopan dan tepat.
Sedangkan
respon yang dibutuhkan di Facebook mungkin bisa sedikit lebih lambat
dan lebih membutuhkan “riset kecil” sebagai bentuk validitas jawaban.
Untuk anggota team yang lebih tertarik dengan sesuatu yang berbau audio
visual, dapat ditempatkan di media sosial lain misalnya #Youtube dan #Instagram.
Adanya Interaksi dan Konsistensi
Biasanya
sebuah brand bisnis menggunakan beberapa jenis media sosial untuk
memperkenalkan produknya. Respon yang diberikan media sosial tim harus
sama dan seragam di semua media sosial . Jangan sampai follower
mendapatkan jawaban yang berbeda ketika bertanya di beberapa media
sosial yang berbeda. Hal ini dapat menimbulkan keraguan dan kurangnya
rasa percaya terhadap brand bisnis Anda.
Berpikir Secara “out of the box”, tapi Tetap Terkendali
Merespon
setiap pertanyaan via media sosial dengan beragam jawaban kaku yang
sudah disediakan di skrip memang bukanlah hal yang baik. Gunakanlah gaya
bahasa yang santai, akrab, sopan namun tetap menjawab esensi dari
pertanyaan tersebut. Dengan begitu maka follower akan merasa excited dan
memiliki komunikasi yang interaktif dengan suatu brand bisnis.
Kekompakan Anggota Tim untuk Membantu Satu Sama Lain
Daripada
meng-hire tenaga kerja baru yang berarti menambah biaya dan harus
dibimbing dari awal, lebih baik tanamkan rasa kekompakan dan kerja sama
dalam social media team. Sehingga antara anggota satu dan yang lain
kompak dan mengetahui tugas masing-masing anggota.
Suatu
saat, anggota yang satu dapat menggantikan tugas dari anggota yang lain
ketika sedang berhalangan. Kekompakan tersebut juga sedikit banyak
mempengaruhi kesamaan gaya bahasa dan gaya respon dalam sebuah tim media
sosial.
Kekompakan Antara Pebisnis dan Tim Media Sosial
Sebagai
seorang pemilik brand bisnis, anda tentu paham benar bagaimana caranya
merespon pertanyaan atau keinginan dari follower dan pelanggan secara
baik. Biarkan hal ini diketahui dan dipahami oleh orang-orang yang anda
pekerjakan, termasuk media sosial team. Dengan demikian mereka akan
tahu bagaimana sikap yang baik untuk menanggapi respon dari follower.
Perhatian dan Rasa Antusias
Perhatian
dan rasa antusias perlu ditanamkan kepada tim media sosial agar mereka
sungguh-sungguh berdedikasi dan bisa menciptakan relasi yang baik dengan
fans/follower dan pelanggan. Sebagai pemilik bisnis, kita pun perlu
mengetahui apa yang menjadi kebutuhan atau keinginan anggota tim media
sosial.
Sesekali traktiran dan acara
karaoke bareng mungkin akan membuat team semakin kompak dan loyal
terhadap bisnis Anda. Kepuasan tim akan menjadi ujung tombak untuk
menarik lebih banyak followers dan pelanggan.
Di atas tadi sekelumit informasi
mengenai bagaimana membangun dan memanage sebuah tim media sosial yang
solid dan mampu memberikan hasil kerja yang optimal. Sekarang tinggal
bagaimana seorang leader sebagai otak usaha menjalankan langkah-langkah
tersebut.
0 comments:
Post a Comment