![]() |
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin saat memberi sambutan di Kampung Markisa Kota Tangerang, Jumat (23/8/2019).
|
TANGERANG-Rombongan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengunjungi kampung-kampung tematik
di Kota Tangerang, Jumat (23/8/2019).
Kunjungan itu dalam rangka melihat langsung kondisi warga, terutama
soal bergotong royong. Rombongan mengunjungi empat tampung tematik yang
dibangun atas kesadaran warga.
Kunjungan diawali ke Kampung Anggur, Kecamatan Cibodas, Kota
Tangerang. Kemudian rombongan plesiran di kampung-kampung tematik yang
ada di Kecamatan Karawaci, yaitu Kampung Talas, Kampung Pingli, dan
Kampung Markisa.
Setelah plesiran, Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP
Aris Heru Utomo menyebut, kampung-kampung tematik di Kota Tangerang
berhasil menumbuhkan semangat gotong royong warga.
"Kampung-kampung tematik merupakan semangat mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila yaitu nilai gotong royong," ujar Aris di Kampung
Markisa.
Aris menuturkan, hampir seluruh warga di kampung-kampung tematik
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya nilai gotong
royong, karena kampung tematik dibangun atas semangat warga yang peduli
terhadap sesama di lingkungannya.
Setelah berhasil dibangun secara gotong royong, warga di
kampung-kampung tematik menggeliatkan usaha kecil menengah (UKM) yang
kemudian menciptakan keadilan sosial.
"Kampung tematik dibangun memang inisiatif dari Pemkot. Tetapi
ketika pelaksanaan di lapangan, warga yang gotong royong dengan dana
sendiri, membersihkan kampung, menata kampung, itu kan penerapan
nilai-nilai gotong royong," ucap Aris.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin menuturkan, Pemerintah Kota
Tangerang memiliki program Kampung Kita untuk mendorong warga membangun
kampung tematik.
"Program kami langsung menukik ke lingkungan. Seluruh dinas membantu masyarakat untuk menghidupkan lingkungannya," katanya.
Menurutnya, kampung tematik dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga
karena manfaatnya sangat dirasakan, yaitu menciptakan persatuan dan
kesatuan.
"Ternyata, kampung tematik ini membangkitkan semangat, meningkatkan
persatuan dan kesatuan, menciptakan bahwa sebuah pemikiran masyarakat
adalah kebutuhan," imbuh Sachrudin.
Camat Karawaci Tihar Sopian menambahkan, 15 kelurahan yang ada di Kecamatan Karawaci masing-masing memiliki kampung tematik.
Menurutnya, kampung-kampung tersebut awalnya terbilang kumuh dan
menjijikan. Ketika sudah menjadi kampung tematik, kampung kumuh tersebut
menjadi tujuan destinasi wisatawan.
Bahkan, kata Tihar, Kampung Markisa berhasil mengukir prestasi yaitu
menjadi kampung ke-7 nasional dalam nominasi Pesona Indonesia dari
Kementerian Pariwisata.
"Tentu ini semua hasil dari budaya gotong royong warga," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment