![]() |
KPK Konpers Barang Bukti OTT di Bengkayang |
JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) gencar menggelar operasi tangkap tangan (OTT). Dalam dua hari
berturut-turut, tiga penindakan dilakukan sejak Senin 2 September hingga
3 September.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menegaskan, penindakan dilakukan
tak kalah penting dengan pencegahan. Setidaknya, dalam tahun 2019 ini,
KPK melakukan 16 kali operasi tangkap tangan.
"Oleh karena itulah OTT ataupun penanganan perkara dengan cara lain
perlu terus dilakukan secara konsisten, sebagaimana halnya dengan upaya
pencegahan korupsi," ujar Basaria di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
Basaria mengatakan, OTT memang bukan strategi tunggal dalam
pemberantasan korupsi. Namun jika upaya pencegahan yang dilakukan
pihaknya tak didengar, penindakan seperti operasi senyap akan terus
dilakukan.
"Jika kejahatan korupsi telah terjadi, KPK sebagai penegak hukum tidak boleh diam," kata Basaria.
Menurut Basaria, upaya pencegahan korupsi juga butuh dukungan dan
komitmen kuat dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, parlemen,
instansi lain serta entitas politik seperti partai politik.
"Apalagi korupsi yang cukup banyak terjadi adalah yang dilakukan oleh
aktor politik, sehingga jika kita bicara tentang keberhasilan
pencegahan benar-benar dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh elemen
bangsa ini," kata dia.
Diketahui, sejak Senin 3 September 2019 hingga 4 September 2019 tim
penindakan menggelar operasi senyap di Muara Enim, Sumatera Selatan, DKI
Jakarta, dan Kalimantan Barat.
0 comments:
Post a Comment