JAKARTA – Ribuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) Jakarta Utara mengalami pertumbuhan sepanjang 2019.
Pertumbuhan ini ditandai dengan kepemilikan Izin Usaha Mikro dan Kecil
(IUMK).
Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan
Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Utara Arfian mengatakan, 8.023 pelaku UMKM
telah mendaftarkan diri melalui program Pengembangan Kewirausahaan
Terpadu (PKT) selama 2019.
Sebanyak 2.241 pelaku UMKM di antaranya telah mengantongi IUMK.
“Dari 8.023 pelaku UMKM yang mendaftar, yang sudah ikut pelatihan ada
7.023 pelaku UMKM, dan 2.226 pelaku UMKM sudah masuk ke tahap
pendampingan,” kata Arfian, saat dikonfirmasi, Senin (30/12).
Tak hanya itu, dijelaskannya sebanyak 2.307 pelaku UMKM telah
mengikuti tahap pemasaran dan 127 pelaku UMKM lainnya telah membuat
laporan keuangan serta mendapatkan akses permodalan.
Dibandingkan tahun 2018, dari 8.395 pelaku UMKM yang mendaftar hanya
1.930 di antaranya yang mengantongi IUMK. Sedangkan tiga pelaku UMKM
mendapatkan akses permodalan.
“Pada 2018 memang lebih banyak pendaftar pelaku usaha dibanding 2019
karena saat itu (2018) hanya kami (Sudin UMKM) yang membuka PKT. Tapi
Alhamdulillah di 2019 pelaku usaha yang telah mengantongi IUMK lebih
banyak dibanding 2018,” jelasnya.
Seorang pelaku UMKM asal Kecamatan Koja, Agnia Giri Lestari (22)
menerangkan, usahanya semakin berkembang dengan mengikuti program PKT
ini. Pendampingan usaha sangat bermanfaat bagi usaha kulinernya
sepanjang 2019.
“Alhamdulillah di akhir tahun ini saya sudah mengantongi IUMK meski
hanya baru bergabung di awal tahun 2019. Ini suatu modal yang baik untuk
perkembangan usaha kue saya,” tutupnya.
0 comments:
Post a Comment