![]() |
AKBP Ade Ardian |
TANGERANG-Aktivitas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Kalangan pelajar menjadi pihak yang
paling rentan terpapar barang haram perusak generasi bangsa itu. Hal itu disampaikan Kepala BNN Kota Tangerang, AKBP Ade Ardian, Jumat (13/12).
"Yang jelas dibilang menurun, masih ada. Dibilang meningkat ya pasti meningkat," terang Ade.
Ade tidak memaparkan jumlah pertumbuhannya secara detail pasalnya hal tersebut masih dalam proses penghitungan angka. Namun, dilihat trend yang terus meningkatnya pengungkapan kasus narkoba di Tangerang, baik kepolisian Resor Metro Tangerang Kota maupun polisi yang berada di luar Kota Tangerang, dipastikan ada peningkatan.
"Dipastikan meningkat dari tahun sebelumnya. Kalau dilihat bisa pantau saja penangkapan oleh teman-teman kepolisian kan ada beberapa yang dilakukan di Tangerang," jelasnya.
Kata Ade, yang paling rentan terpapar narkoba di Kota Tangerang adalah pelajar tingkat SMA untuk narkotika jenis sabu. Sementara, narkotika jenis ganja paling banyak dikonsumsi oleh pelajar tingkat SMP untuk wilayah Kota Tangerang.
"Tergantung jenis, kalau sabu-sabu banyak di kalangan mulai dari SMA ke atas. Kalau ganja SMP sudah ada beberapa kita indikasi pengguna juga, karena ganja harganya lebih murah ya," tutur Ade.
Tak hanya itu, dari 13 kecamatan di Kota Tangerang, Kecamatan Cipondoh menjadi daerah yang paling rawan peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan haram tersebut. Hal tersebut didasari karena kecamatan tersebut bergesekan langsung dengan Ibukota DKI Jakarta.
"Dari 13 kecamatan yang ada, pantauan kita saat ini wilayah Cipondoh paling rawan. Karena mereka berdekatan langsung dengan wilayah ibukota," kata Ade.
Selain karena lokasinya yang strategis, ade menilai Kecamatan Cipondoh memiliki banyak penduduk dan pendatang dari wilayah lain. Sehingga, memudahkan para mafia narkoba untuk menyelundupkan narkoba secara mudah dan bebas.
"Selain Kecamatan Cipondoh, kawasan Larangan dan Ciledug juga menjadi kawasan rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang. Selain penduduknya banyak juga, banyak pendatang di sana jadi banyak pekerja-pekerja dari Jakarta yang transit di sana hingga tinggal di sana," demikian Ade
"Yang jelas dibilang menurun, masih ada. Dibilang meningkat ya pasti meningkat," terang Ade.
Ade tidak memaparkan jumlah pertumbuhannya secara detail pasalnya hal tersebut masih dalam proses penghitungan angka. Namun, dilihat trend yang terus meningkatnya pengungkapan kasus narkoba di Tangerang, baik kepolisian Resor Metro Tangerang Kota maupun polisi yang berada di luar Kota Tangerang, dipastikan ada peningkatan.
"Dipastikan meningkat dari tahun sebelumnya. Kalau dilihat bisa pantau saja penangkapan oleh teman-teman kepolisian kan ada beberapa yang dilakukan di Tangerang," jelasnya.
Kata Ade, yang paling rentan terpapar narkoba di Kota Tangerang adalah pelajar tingkat SMA untuk narkotika jenis sabu. Sementara, narkotika jenis ganja paling banyak dikonsumsi oleh pelajar tingkat SMP untuk wilayah Kota Tangerang.
"Tergantung jenis, kalau sabu-sabu banyak di kalangan mulai dari SMA ke atas. Kalau ganja SMP sudah ada beberapa kita indikasi pengguna juga, karena ganja harganya lebih murah ya," tutur Ade.
Tak hanya itu, dari 13 kecamatan di Kota Tangerang, Kecamatan Cipondoh menjadi daerah yang paling rawan peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan haram tersebut. Hal tersebut didasari karena kecamatan tersebut bergesekan langsung dengan Ibukota DKI Jakarta.
"Dari 13 kecamatan yang ada, pantauan kita saat ini wilayah Cipondoh paling rawan. Karena mereka berdekatan langsung dengan wilayah ibukota," kata Ade.
Selain karena lokasinya yang strategis, ade menilai Kecamatan Cipondoh memiliki banyak penduduk dan pendatang dari wilayah lain. Sehingga, memudahkan para mafia narkoba untuk menyelundupkan narkoba secara mudah dan bebas.
"Selain Kecamatan Cipondoh, kawasan Larangan dan Ciledug juga menjadi kawasan rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang. Selain penduduknya banyak juga, banyak pendatang di sana jadi banyak pekerja-pekerja dari Jakarta yang transit di sana hingga tinggal di sana," demikian Ade
0 comments:
Post a Comment