JAKARTA-Perebutan kursi nomor 2 DKI Jakarta menemui babak baru setelah Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra sepakat untuk berbagi
masing-masing satu nama calon. Partai Gerindra melalui Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
membacakan kedua nama kandidat dalam surat kesepakatan kedua partai.
Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.
Kertas tersebut juga sudah ditandatangani Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, serta Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik dan Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo.Namun, dalam pengumuman dua calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, tidak ada satu pun orang PKS yang hadir.
Terkait hal itu, Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo memberikan penjelasannya. Syakir mengatakan PKS mengakui telah melihat kebuntuan dalam proses pemilihan cawagub di DPRD DKI.
Dengan kondisi yang demikian, PKS pun akhirnya memutuskan untuk win-win solution dengan mengusulkan nama baru dan mencoret nama sebelumnya yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, dengan alasan bahwa Syaikhu sudah duduk di bangku DPR RI, dan Agung memilih fokus untuk Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI.
Selain itu, PKS pun akhirnya menyetujui usulan Partai Gerindra untuk berbagai nama kandidat.
"Diputuskan kader PKS yang akan dimajukan adalah Nurmansyah Lubis. Kemudian dalam perjalanan berikutnya yang disepakati oleh pimpinan dari Gerindra adalah Ahmad Riza Patria," jelas Syakir saat dihubungi wartawan pada Senin (20/1).
Terkait ketidakhadiran PKS saat jumpa pers Cawagub DKI, Syakir menyatakan bahwa Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin dan Wakil Ketua DPRD dari PKS Abdurrahman Suhaimi sedang menjalankan ibadah umrah.
"Saya wakili pimpinan sampaikan usulan agar rencana konferensi pers untuk sampaikan pengumuman nama calon wakil gubernur kepada teman media ditunda dulu. Karena saya hari ini, juga tidak bisa hadir," ucapnya.Meski sedikit menyayangkan sikap Gerindra yang terkesan terburu-buru, namun Syakir mengatakan bahwa hal itu sudah terlanjur.
"Kalau beginikan akhirnya sudah terjadi ya menurut saya disayangkan. Jadi kesannya itu PKS dan Gerindra enggak kompak. Jadi muncul dugaan-dugaan yang lain," pungkasnya.
Kertas tersebut juga sudah ditandatangani Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, serta Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik dan Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo.Namun, dalam pengumuman dua calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, tidak ada satu pun orang PKS yang hadir.
Terkait hal itu, Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo memberikan penjelasannya. Syakir mengatakan PKS mengakui telah melihat kebuntuan dalam proses pemilihan cawagub di DPRD DKI.
Dengan kondisi yang demikian, PKS pun akhirnya memutuskan untuk win-win solution dengan mengusulkan nama baru dan mencoret nama sebelumnya yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, dengan alasan bahwa Syaikhu sudah duduk di bangku DPR RI, dan Agung memilih fokus untuk Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI.
Selain itu, PKS pun akhirnya menyetujui usulan Partai Gerindra untuk berbagai nama kandidat.
"Diputuskan kader PKS yang akan dimajukan adalah Nurmansyah Lubis. Kemudian dalam perjalanan berikutnya yang disepakati oleh pimpinan dari Gerindra adalah Ahmad Riza Patria," jelas Syakir saat dihubungi wartawan pada Senin (20/1).
Terkait ketidakhadiran PKS saat jumpa pers Cawagub DKI, Syakir menyatakan bahwa Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin dan Wakil Ketua DPRD dari PKS Abdurrahman Suhaimi sedang menjalankan ibadah umrah.
"Saya wakili pimpinan sampaikan usulan agar rencana konferensi pers untuk sampaikan pengumuman nama calon wakil gubernur kepada teman media ditunda dulu. Karena saya hari ini, juga tidak bisa hadir," ucapnya.Meski sedikit menyayangkan sikap Gerindra yang terkesan terburu-buru, namun Syakir mengatakan bahwa hal itu sudah terlanjur.
"Kalau beginikan akhirnya sudah terjadi ya menurut saya disayangkan. Jadi kesannya itu PKS dan Gerindra enggak kompak. Jadi muncul dugaan-dugaan yang lain," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment