LEBAK – Setelah melalui proses yang panjang, jembatan perintis
harapan penyintas banjir bandang di Kabupaten Lebak akhirnya rampung.
Jembatan ini telah membuka kembali harapan warga yang sebelumnya
terisolir.
Kemarin jembatan gantung di Kp. Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan
Lebak Gedong, Kabupaten Lebak ini telah diresmikan dengan dihadiri oleh
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, unsur Forpimda Lebak, Direktur Utama
LAZ Harfa Indah Prihanande, perwakilan Baitul Maal Muamalat (BMM), tokoh
masyarakat
Bupati Lebak menjelaskan bahwa terwujudnya jembatan harapan ini
adalah bukti bahwa banyak orang yang masih peduli terhadap masyarakat
Lebak yang tertimpa musibah.
“Akibat musibah ini kurang lebih ada 27 jembatan yang rusak dan
hanyut di Lebak ini. Adanya gerakan-gerakan sosial dari lembaga-lembaga
sosial seperti ini sangat membantu masyarakat. Kami Pemerintah Kabupaten
Lebak sangat berterimakasih kepada LAZ Harfa, BMM, dan juga Vertical
Rescue Indonesia yang telah mewujudkan harapan kami, mendampingi
masyarakat untuk bangkit,” ucapnya.
Sementara Direktur Utama LAZ Harfa menegaskan bahwa lembaganya
bersama BMM berkomitmen selama 1 tahun kedepan akan mendampingi para
penyintas. “InsyaAllah ini menjadi manfaat, berkah untuk kita semua,”
ucapnya.
Galih Pujonegoro, Perwakilan BMM menjelaskan bahwa adanya jembatan
ini dapat membantu memudahkan akses pendidikan dan ekonomi masyarakat.
“Kami sangat terpukul dengan adanya musibah di sini. Kultur gotong
royong di desa ini sangat kental sekali, masyarakatnya luar biasa.
Sehingga, kami tidak ragu untuk membantu masyarakat di sini,” ujarnya.
Pembangunan jembatan ini memakan waktu kurang lebih 1 minggu. Selama
itu masyarakat bersama para relawan bahu membahu bergotong royong dari
pagi hingga malam hari.
“Jembatan ini sangat vital untuk warga di sini karena jembatan yang
hanyut adalah jembatan utama jalur antar provinsi,” ucap Yayat Dimyati,
Kepala Desa Ciladaeun.
0 comments:
Post a Comment