![]() |
Camat Curug Supriyadi meresmikan Saung Baca Masyarakat Cahaya Langit di Desa Curug Wetan, Curug, Minggu (9/2/2020)
|
TANGERANG-Minta baca masyarakat, terutama anak-anak harus terus ditingkatkan,
mengingat rangking Indonesia terpuruk dibandingkan negara-negara lain
soal tradisi membaca.
Keprihatinan serupa diakui aktivis mahasiswa Tangerang, Ade Putra. Ia
kemudian terdorong untuk membangun taman baca di kampung halamannya,
kampung Pulo Cangkir RT 01/03, Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug.
Taman baca yang diberi nama Saung Baca Masyarakat (SBM) Cahaya Langit
itu resmi dibuka oleh Camat Curug, Supriyadi, Minggu (9/2/2020).
Hadir dalam peresmian itu anak-anak usia sekolah PAUD, SD, SMP dan
para orang tuanya. Hadir pula anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD),
tokoh masyarakat setempat mahasiswa dan dosen STIT Islamic Village.
Sosok yang akrab disapa kang Ade itu mengatakan, kebiasaan membaca
harus ditumbuhkan sejak dini. Tantangan untuk membiasakan membaca saat
ini, kata dia, sangat berat karena gempuran ponsel pintar dan tayangan
televisi. Dua hal itu menjadi faktor pemicu masyarakat malas membaca
buku.
"Kami melihat banyak anak-anak yang jauh dari bacaan, padahal membaca
itu penting sekali. Selain layanan buku cerita, kami juga akan
memberikan pengajaran kepada anak-anak demi untuk menumbuhkan motivasi
dan harapan di kalangan anak-anak," ujarnya.
“Koleksi buku cerita sebenarnya masih sangat jauh dan kami pun masih
butuh donatur yang siap menyumbang buku cerita dan komik yang
bermanfaat. Karena itu semua mendorong kami untuk mendedikasikan koleksi
buku dan waktu untuk anak-anak sekitar lingkungan kami,” tambahnya.
Sementara Camat Curug Supriyadi mengatakan mengatakan, membaca adalah
kebiasaan yang harus menjadi kebiasaan yang harus terus ditingkatkan.
Ia sempat menyinggung munculnya fenomena kerjaan fiktif yang langsung
mendapatkan pengikut. Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari tingkat
kemampuan masyarakat menalar fenomena tersebut. Sehingga, akibat
kurangnya pengetahuan, sesuatu yang ilusi pun akhirnya dipercaya begitu
saja.
"Saat ini kita harus mampu dan siap melawan kebodohan karena sudah
banyak orang yang mengaku dirinya pintar tapi keliru dengan ilmunya.
Contohnya kerajaan Agung Sejagat, Sunda Empire dan yang lainnya. Orang
tua dan juga para guru harus siap memberikan pendididikan terbaik untuk
anaknya. Supaya menjadi anak yang cerdas dan berguna untuk bangsa ke
depannya," kata Supriyadi
0 comments:
Post a Comment