JAKARTA-Pemerintah DKI Jakarta seharusnya bangga, warganya masih bisa asyik
main Tiktok waktu kota mereka dikepung banjir pada hari Selasa
(25/02/2020).
Kurang baik bagaimana coba? Di
tengah banjir yang membuat harta benda mereka hanyut, warga Jakarta
mulai dari anak-anak, orang tua, anak muda, sampai nenek-nenek masih
bisa bergembira sambil joget-joget diiringi lagu-lagu dari TikTok.
Sungguh sebuah eskapisme yang patut diapresiasi.
Kekinian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menghiraukan rencana DPRD setempat membentuk panitia khusus banjir. Sebab, banjir yang terjadi pekan ini sudah surut.
Curhat di media sosial juga sama saja. Yang ada malah dijadikan alat
buat saling serang lawan mereka. Para politikus yang terhormat saling
sindir: banjir Jakarta
yang salah siapa. Tengok kolom reply mereka, isinya penuh dengan
tudingan saling menyalahkan. Sudahlah harta-benda hanyut,
dokumen-dokumen penting basah terkena air, sepeda motor mogok, membaca
perseteruan politikus tentang siapa yang paling bersalah soal banjir
malah bikin kepala semakin pening.
Makanya, main TikTok adalah tindakan yang
paling benar. Atau kalau mau sedikit heroik: main TikTok di tengah
banjir adalah aksi revolusioner.
0 comments:
Post a Comment