SERANG – Berubahnya tata ruang Kecamatan Kasemen
menjadi wilayah industri diharapkan mampu menyelesaikan persoalan
kemiskinan di Kota Serang. Pemkot Serang minta komitmen agar masyarakat
sekitar dapat diprioritaskan untuk bekerja di sana.
Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa perubahan
rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Serang memang untuk
menyelesaikan persoalan kemiskinan di Kota Serang, khususnya di
Kecamatan Kasemen.
“Maka dari itu, Pemkot Serang melalukan revisi RTRW, agar Kasemen
bisa dijadikan kawasan industri. Ini juga supaya masyarakatnya bisa
bekerja sebagai karyawan, dan mata pencahariannya tidak hanya sebagai
buruh tani atau pun nelayan saja. Dengan begitu kan mereka pun bisa
sejahtera taraf hidupnya. Jadi nanti, perdagangan, jasa dan industri ada
di Kasemen,” ujarnya, Selasa(25/2/2020)
Namun untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut, maka masyarakat juga
harus menyiapkan kapasitas mereka untuk menghadapi industrialisasi itu.
Pemkot pun akan melakukan pelatihan agar mereka mampu memenuhi
kebutuhan industri nantinya.
“Selain itu memang kebiasaan masyarakat pun harus kami ubah ke arah
yang lebih baik. Kebiasaan malasnya ini harus bisa diubah menjadi rajin,
dan saya ingin masyarakat memiliki aktivitas rutin nantinya,” ucapnya.
Subadri pun menegaskan bahwa setiap industri yang masuk ke Kota
Serang wajib memprioritaskan warga Kota Serang, khususnya di wilayah
Kasemen. Ini akan dipastikan melalui kerjasama antara Pemkot Serang
dengan para investor.
“Kalau bisa, 60 persennya itu warga Kota Serang dulu yang diterima
kerjanya. Tentu nanti, akan kami lakukan kerja sama itu, kan ini untuk
kesejahteraan masyarakat Kota Serang juga, kami pun akan berusaha,”
tuturnya.
Ia mengaku bahwa Pemkot Serang saat ini sedang memfokuskan
pengebtasan kemiskinan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kasemen dan
Cipocok Jaya. Setelah itu akan berlanjut pada kecamatan lainnya.
“Saya pun sampai saat ini masih memikirkan untuk memecahkan persoalan
itu (kemiskinan). Apalagi Kecamatan Cipocok Jaya, Walikota dan Wakilnya
tinggal di kecamatan itu, masa tingkat kesejahteraannya minim,”
katanya.
Salah seorang masyarakat Kasemen, Putri Alfian, mengaku tidak
kebaratan apabila Kasemen dijadikan wilayah Industri jika memang untuk
kebaikan masyarakat. Namun ia meminta komitmen Pemkot Serang, agar
masyarakat sekitar benar-benar diprioritaskan untuk menjadi karyawan.
“Kami tidak mau kalau ternyata Kasemen dirubah menjadi industri,
namun kami yang merupakan masyarakat asli justru hanya menjadi penonton
saja. Kami tidak mendapatkan keuntungan dalam hal pekerjaan dari
keberadaan industri tersebut,” ungkapnya.
Ia yang juga merupakan mahasiswa Untirta semester akhir ini meminta
agar perencanaan pembangunan industri harus mengutamakan lingkungan.
Karena ia tidak mau ketika masyarakat berdaya, namun lingkungannya
rusak.
“Keduanya harus menjadi prioritas dalam perencanaan tersebut. Percuma
kalau memang bekerja, namun ternyata lingkungan kita rusak. Karena kita
juga harus memikirkan masa depan kita juga kan,” ujarnya. (Dhe/Red)
0 comments:
Post a Comment