![]() |
Mendag dan Mentan Sidak Pasar Senen. ©2020 |
JAKARTA-Menteri perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya
menghentikan sementara impor makanan dan minuman dari China untuk
mengantisipasi penularan virus Corona ke Indonesia. Menurutnya,
keputusan ini juga dilakukan oleh negara-negara lain.
"Berkaitan dengan impor memang kita sesuai dengan kondisi yang tidak
menentu mengenai virus Corona, kita akan setop sementara untuk
pasokan-pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus
tersebut. Nah ini untuk mengantisipasi kondisi kita dan kondisi secara
keseluruhan supaya mencegah tersebarnya virus, bahkan turis pun di
stop," ujar Agus saat melakukan pantauan harga bahan pokok di Pasar
Senen, Jakarta, Senin (3/2).
Untuk itu, dia meminta para pengusaha harus menerima keadaan, sebab
Indonesia bisa kembali impor jika situasi dan kondisi terkait masalah
virus corona selesai. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui kapan
virus itu bisa teratasi, dan berharap masalah tersebut cepat selesai.
"Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya. Tetapi
bukan sama sekali di setop. Artinya sampai nanti kondisi virus itu
masalahnya selesai," ujarnya.
Kementerian Perdagangan juga bersinergi dengan Kementerian Pertanian guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Memang ya ini kan situasi usaha ya. Tapi harus kita ini harus
menciptakan iklim usaha yang sejuk. Makanya ini kita antisipasi dengan
kondisi-kondisi sekarang ini. Sekali lagi kaitannya dengan impor memang
kita setop sementara, karena itu akan membahayakan bagi penduduk
Indonesia kita semua,"
Kebijakan Saling Pasok
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan
Agus Suparmanto terus berusaha agar pasokan bahan pokok di Indonesia
mencukupi. Hal ini juga untuk menekan harga komoditi yang mengalami
kenaikan, seperti cabai.
Dia menjelaskan, harga cabai naik di pulau Jawa dikarenakan dampak
musim kemarau yang panjang, kemudian dilanjutkan dengan musim hujan.
Sehingga hal itu mempengaruhi proses penanaman.
"Kalau cabai agak naik sekarang itu karena kemarau yang panjang
kemarin, dan banjir. Sehingga Jawa terjadi delay penanaman, karena itu
hasilnya juga akan dimulai sampai Februari akhir," ujar Syahrul saat
melakukan kunjungan ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).
Untuk itu, pihaknya bersama Kementerian Perdagangan akan melakukan
strategi saling pasok. Di mana wilayah yang mengalami panen bahan pokok
akan mengirimkan komoditi ke wilayah yang gagal panen.
"Kalau tidak nanti cabai yang ada di Jawa Barat pasar nya juga akan
bersoal, Jawa timur panen, karena itu kita ambil pasoknya yang jauh itu
dari Sulawesi, ada juga dari Kalimantan Selatan, dan itu yang kita
intervensi hari ini," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian
Perhubungan agar distribusi bahan pokok bisa melalui udara. "Soalnya ada
di hilir bagaimana transportasi laut kita tingkatkan menjadi
transportasi udara, dan kami sudah sepakat untuk membicarakan dengan
Kementerian Perhubungan, dan lain-lain yang bisa untuk bisa
memfasilitasi," ujarnya.
jelasnya.
0 comments:
Post a Comment