![]() |
Jalur evakuasi tsunami di sekitar Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Banten yang dibangun Pertamina.
|
CILEGON-PT Pertamina membangun jalur evakuasi tsunami bagi warga di sekitar
Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Banten. Jalur evakuasi itu
dilengkapi dengan titik berkumpul di bukit dengan ketinggian 15 meter di
atas permukaan laut.
Pembangunan jalur evakuasi berawal dari peristiwa tsunami Selat Sunda
yang terjadi pada Desember 2018 lalu. Warga di sekitar Terminal LPG
Tanjung Sekong ketika itu berhamburan dan lari ke atas bukit tanpa ada
jalur evakuasi."Jalur evakuasi dibangun jika terjadi keadaan darurat paling tidak untuk
menenangkan warga. Jadi warga itu sudah ada titik kumpulnya, kalau dulu
ada tsunami kemarin kan warga tergopoh-gopoh bingung mau lari ke mana,"
kata Manager Unit Terminal LPG Tanjung Sekong, Darmanto Hadi kepada
awak media, Rabu (5/2/2020).
Warga di Kelurahan Lebak Gede, Pulomerak, Cilegon kini bisa menikmati
jalur evakuasi yang dilengkapi titik kumpul tersebut. Terdapat 3 jalur
evakuasi untuk sampai di titik kumpul.
"Sekarang sudah ada (jalur evakuasi) dan tinggal lari ke sini. Baru
satu ini, untuk ke depannya Pertamina kan selalu ada program CSR dan
program proper itu kepedulian kita terhadap lingkungan, itu sekarang
kita proper biru mungkin suatu saat proper hijau mungkin CSR-nya lebih
besar lagi tapi bukan berarti bagi-bagi uang tapi ada tindak lanjutnya
ke depan," ujarnya.
Jalur evakuasi itu dibangun menggunakan dana corporate social
responsibility (CSR) sebesar Rp100 juta dari PT Pertamina. Hadi
mengatakan, selagi tak ada bencana, jalur evakuasi itu bisa dimanfaatkan
warga untuk berbagai acara sosial sekaligus tempat wisata.
"Ini juga bisa digunakan katakanlah bangunan serba guna, bisa dipakai warga untuk berbagai kegiatan," kata dia.
0 comments:
Post a Comment