![]() |
TANGSEL-Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengklaim telah melakukan rapid test
Corpna kepada 1.500 warga Kota Tangerang.”Kemarin sudah hampir 1.500
orang,” ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang Liza Puspadewi kepada
wartawan, Selasa (31/3/2020).
Liza mengatakan, rapid test dilakukan hanya bagi mereka yang
berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pihak keluarga yang memiliki
kontak erat dengan pasien dalam pengawasan (PDP). Sedangkan untuk PDP
akan langsung dilakukan swab test atau Polymerase Chain Reaction (PCR).
“PDP itu semuanya kita swab jadi kita tidak rapid test lagi,” jelasnya.
Kendati dalam melakukan rapid test tersebut, pihak Puskesmas setempat
akan menghubungi pasien untuk menentukan jadwal pemeriksaan. Setelah
itu, pasien nantinya akan diminta datang ke puskesmas.
“Kita punya kontaknya biasanya kita telpon dan jadwalkan kecuali ada hal hal khusus,” katanya.
Liza menjelaskan, tingkat akurasi rapid test hanya sebesar 70 persen.
Untuk itu, seorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona
melalui rapid test, perlu dilakukan swab test untuk mengkonfirmasikan
pernyataan tersebut.
“Jadi rapid itu bukan diagnostik jadi hanya menghantarkan kita untuk ketemu pasien yang positif,” katanya.
Liza mengklaim, Pemkot Tangerang tidak mengalami kekurangan alat
untuk swab test. Sebab pihaknya, kata Liza, memiliki banyak chanel untuk
menyediakan alat PCR. “Maksudnya kita punya banyak canel, tersedia
lah,” tandasnya.
0 comments:
Post a Comment