JAKARTA-Di
tengah seruan untuk bekerja dari rumah, sejumlah profesi masih menjalankan
pekerjaannya di luar rumah.
Salah
satunya adalah wartawan yang meliput update pemberitaan soal Covid-19. Beberapa
wartawan masih ditugaskan untuk meliput ke lokasi oleh kantor masing-masing.
Beberapa
awak media ada yang mengeluhkan situasi ini, meski ada juga yang menikmati
bekerja di luar rumah.
Salah
satunya L, reporter perempuan di salah satu media online ini mengaku tetap
bekerja di lapangan untuk mencari berita. Bagi dia, itu sudah menjadi salah
satu tanggung jawab pekerjaan. Tanggung
jawab sih mau enggak mau bagaimana pun caranya. Walaupun memang harus, tapi
memang ada yang kurang ya kalau enggak ke lapangan," kata L saat dihubungi
di Jakarta, Jumat (27/3/2020). Bagi dia, cukup sulit mencari berita dari dalam
rumah. Hanya mengandalkan telepon untuk menghubungi narasumber jadi salah satu
hal menghambatnya. "Kalau ke lapangan selain kita dapat data akurat, bukan
berarti bekerja di rumah tidak akurat, tapi kita bisa gunakan mata dan telinga
bisa kita pakai untuk membuat berita," kata L. Namun, hati kecil L tetap
saja khawatir jika harus terus ke lapangan. Dia khawatir jika nantinya akan
jadi pasien Covid-19 selanjutnya.
"Khawatir sih khawatir, apalagi untuk kesehatan dan mungkin faktor psikologis juga. Campur aduk deh antara kesehatan dan tanggung jawab," ucap dia. Berbeda dengan L, RW justru merasa khawatir tetap bekerja dalam kondisi seperti ini. Walaupun perusaahannya membekali diri dengan masker, hand sanitizer, dan vitamin C, RW merasa hal itu kurang.
Dia menilai wartawan juga perlu memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap layaknya tenaga medis "Sebenarnya APD juga harus ada. Kalau wabah marak kan harusnya pakai APD lengkap. Memang ada masker dan hand sanitizer tapi bagiku masih kurang," ucap dia.
"Khawatir sih khawatir, apalagi untuk kesehatan dan mungkin faktor psikologis juga. Campur aduk deh antara kesehatan dan tanggung jawab," ucap dia. Berbeda dengan L, RW justru merasa khawatir tetap bekerja dalam kondisi seperti ini. Walaupun perusaahannya membekali diri dengan masker, hand sanitizer, dan vitamin C, RW merasa hal itu kurang.
Dia menilai wartawan juga perlu memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap layaknya tenaga medis "Sebenarnya APD juga harus ada. Kalau wabah marak kan harusnya pakai APD lengkap. Memang ada masker dan hand sanitizer tapi bagiku masih kurang," ucap dia.
Dia
menilai virus tersebut bisa saja menempel ke baju dan celananya ketika bekerja
di luar. Mau tidak mau, baju dan celana yang sudah terpapar tidak bisa
digunakan lagi. Oleh karena itu, APD dirasa perlu. Dengan begitu, awak media
bisa dengan aman melakukan peliputan. "Karena tidak mungkin media juga
berhenti. Mengingat banyak orang yang sudah di rumah pasti punya waktu untuk memantau
media," terang dia.
0 comments:
Post a Comment