Jakarta -Ilmuan Universitas Sebelas Maret memprediksi puncak virus Corona di Indonesia ada pada pertengahan bulan Mei 2020. Juru Bicara Pemerintahan untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan perhitungan itu bisa benar dan bisa juga tidak.
"Perhitungan itu bisa benar bisa enggak," ujar Yuri saat dihubungi, Sabtu (28/3/2020) malam.
Yuri
juga menanggapi usulan untuk dilakukan karantina agar virus Corona
segera berakhir. Menurut Yuri saat ini orang yang terinfeksi corona
sulit diketahui karena tidak memiliki gejala yang signifikan sehingga
belum sempat untuk dikarantina.
"Orang dikarantina itu artinya dicegah terjadinya penularan.
Caranya adalah yang sakit tidak boleh ketemu sama yang sehat. Kan
masalahnya kita nggak tahu siapa yang sakit. Pada orang yang masih sehat
yang muda nggak ada keluhan apa-apa lho," jelasnya.uri mengatakan mayoritas kajian itu menggunakan perhitungan
penambahan kasus Corona per hari. Menurutnya ada juga ilmuan yang
memprediksi puncak Corona di Indonesia ada pada akhir April.
"Artinya,
ramalan atau kajian dari banyak imun termasuk yang saya baca juga
perhitungannya mereka sama-sama menghitung dari penambahan hari perhati,
terus perilaku masyarakat itu dihitung semua sama dia, dihitung dengan
cara seperti itu 'waduh kalau seperti ini caranya kurang lebih baru bisa
mencapai puncak di sekitar April," katanya.
0 comments:
Post a Comment