Friday, 13 March 2020

Presiden: Pertanian Memberikan Kontribusi Besar Pembangunan


JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa perubah­an dalam manajemen pembangunan pertanian harus dilakukan agar dapat memberikan kontribusi yang lebih be­sar bagi pembangunan ekonomi dan ke­sejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka The 2nd Asian Ag­riculture and Food Forum (ASAFF) 2020 dan Musyawarah Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3).
“Sektor pertanian ini memberikan kontribusi yang besar bagi pemba­ngunan ekonomi, baik dalam kontribusi ekspornya maupun kontribusi mening­katkan pendapatan masyarakat,” kata Presiden Jokowi.
Dijelaskan, sektor pertanian juga ber­kontribusi dalam penyediaan pangan dan functional food yang sangat penting bagi sebuah bangsa, karena dari pan­ganlah dapat mendorong tingkat kese­hatan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas bangsa dan negara.
Karena itu, Presiden mengatakan pe­kerjaan yang berkaitan dengan pangan, pertanian harus betul-betul dilihat dari hulu sampai hilir. “Tidak bisa kita hanya melihat hulu atau hilir atau mengurus hulunya tidak mengurus hilirnya,” ucap Presiden.
Presiden menuturkan, dengan luas daratan yang ada, Indonesia sesung­guhnya masih memiliki lahan dan ruang yang amat besar bagi peningkatan sek­tor pertanian. Apalagi, semua itu juga didukung dengan kesiapan baik dari sisi infrastruktur pertanian serta edukasi dan kesediaan bibit yang tepat dan ung­gul. “Inilah saya kira fungsi-fungsi HKTI dalam menyelesaikan persoalan-perso­alan seperti itu,” ujar Presiden.
Selain itu, sektor pertanian juga ha­rus pandai melihat peluang dan ceruk pasar yang sebenarnya cukup besar, namun jarang tersentuh. Misalnya, ter­kait pertanian khusus komoditas buah tropis yang memiliki permintaan dalam jumlah besar dari mancanegara yakni manggis dan durian.
“Permintaan yang datang ke saya mi­salnya manggis. Ada salah satu, salah dualah ngurus manggis. Permintaan banyak, tapi barang enggak ada. Banyak sekali permintaan dari Timur Tengah, Eropa, Tiongkok, tapi barangnya enggak ada. Mestinya kan ada,” tutur Presiden.
Presiden pun minta hal ini bisa di­tangkap oleh HKTI. “Satu, dua (dari HKTI) yang memiliki kebun manggis, ya enggak usah banyak-banyak 100 ribu hektare, tapi lima ribu hektare manggis. Minta lahan segitu kan mudah, enggak sulit, asal jangan di Jawa masih banyak lahan kita,” ungkapnya.
Peluang Pasar
Sementara itu, untuk durian permin­taan dari Tiongkok juga sangat besar sekali. Tetapi, lagi-lagi kita tidak bisa supply dengan kualitas yang diinginkan oleh Tiongkok. Begitu juga dengan rem­pah-rempah dan tanaman herbal yang banyak dimiliki Indonesia.
“Ada juga yang namanya herbal, Em­pon-empon, hati-hati sekarang ini har­ganya naik. Sampai lima kali lipat, em­pat kali lipat, jahe merah, temulawak, kunyit. Biasanya saya cari itu mudah, karena ada korona, saya minum pagi, siang, dan malam. Itu yang menyebab­kan mungkin naik ya diminum tiga kali,” katanya.
Presiden menambahkan, selama ini sektor pertanian cenderung menanam sejumlah komoditas yang tak banyak berubah sejak puluhan tahun. Sebab itu, dibutuhkan keberanian untuk mengupa­yakan hal-hal baru dengan model pe­ngembangan yang tepat disertai dengan manajemen kualitas yang baik untuk menangkap peluang pasar yang besar.
Pemerintah sendiri memberikan du­kungan yang cukup besar bagi para pe­laku usaha baik mikro, kecil, dan mene­ngah untuk mengembangkan usaha pertanian. Untuk tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor per­tanian sebesar 50 triliun rupiah.
Menurut Guru Besar Fakultas Teknolo­gi Pangan UGM, Dwijono Hadi Darwanto, kontribusi sektor pertanian terhadap pro­duk domestik bruto kian menurun (lihat infografis). Hal ini terjadi karena program pembangunan pertanian hanya meng­ulang dari menteri sebelumnya.
Program banyak yang normatif bu­kan berfokus pada eksekusi di lapangan yang langsung bisa dirasakan petani dan bisa berdampak secara luas.
“Bahaya dari hal ini adalah apatisme petani, apatis pada program pemerin­tah, sekaligus apatis pada masa depan pertanian. Di tanaman kedelai sudah terjadi petani sudah enggan bertanam kedelai, tinggal tunggu waktu enggan bertanam komoditas pangan lainnya dan tanahnya dijual untuk perumahan,” papar Dwijono.
Share:

0 comments:

Post a Comment

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support