![]() |
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus
Corona COVID-19 Achmad Yurianto bersiap menyampaikan keterangan pers di
Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3).
|
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memantau
kondisi jemaah yang kini diisolasi di Masjid Jami, Kebon Jeruk, Jakarta
Barat.
"Pemerintah daerah harus selalu mendampingi," ujar Yurianto di Graha BNPB Jakarta, Sabtu (28/3/2020).
Menurut dia, jemaah yang dinyatakan sehat setelah hasil tes cepat atau rapid test dinyatakan negatif belum tentu tidak tertular COVID-19.
Untuk itu, Yurianto menyarankan agar
dilakukan uji cepat kedua untuk memastikan kondisi lebih dari 190 jemaah
di masjid tersebut benar-benar sehat.
"Harus diulang untuk memastikannya," kata dia.
Sementara Camat Taman Sari Risan Mustar
menyebut bahwa semua jamaah, termasuk 73 warga negara asing, yang kini
ada di Masjid Jami dalam kondisi bugar.
Sebanyak tiga orang jamaah yang tes
cepatnya dinyatakan positif sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat COVID-19
di Wisma Atlet Kemayoran Jakpus.
Terkait uji cepat kedua seperti saran pemerintah pusat, Risan menyerahkan keputusan itu ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Dinas Kesehatan DKI terus memantau
kondisi jemaah. Sampai sekarang semua sehat. Jemaah asing yang berasal
dari Bangladesh, Pakistan, India dan Thailand juga demikian," tutur dia.
Risan melanjutkan, belum ada rencana memindahkan para jemaah dari masjid tersebut ke tempat lain sampai 14 hari ke depan.
Hingga Sabtu (28/3), DKI Jakarta masih
menjadi provinsi dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak di Tanah Air
dengan 603 pasien, di mana 42 sudah dinyatakan sembuh dan 62 orang
meninggal dunia.
Di rentang waktu yang sama, jumlah pasien
positif COVID-19 di Indonesia total mencapai 1.155 orang. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 59 pasien dinyatakan sembuh dan 102 meninggal dunia.
0 comments:
Post a Comment