![]() |
Petugas medis mengecek kesehatannya dengan mengambil sampel darah dengan metode rapid test (pemeriksaan cepat) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020) |
JAKARTA-Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mencatat setidaknya ada 23.472 relawan yang terdaftar hingga Kamis (16/4). Mereka akan membantu pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona di Indonesia sebagai relawan.
Ia menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari relawan yang bersifat medis dan juga nonmedis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Ia menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari relawan yang bersifat medis dan juga nonmedis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua.
"Terdiri dari 4.441 orang tenaga medis, dan 19.071 orang termasuk
relawan nonmedis," kata Andre dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis
(16/4).Andre merinci jumlah relawan terbanyak berasal dari Jawa Barat yaitu mencapai 5.900 orang.
Pihaknya masih terus membuka kesempatan bagi setiap orang yang ingin mendaftarkan diri sebagai relawan tenaga medis karena masih terdapat kebutuhan bagi tenaga medis dalam penanganan covid-19. Para relawan di bidang medis akan mendapat pelatihan dan akan disebar di beberapa rumah sakit rujukan covid-19.
"Kami bekerja sama untuk pelatihan dan penempatan dengan BPSBM kesehatan dan itu berjalan baik, kebutuhan terus masuk," lanjut dia.Sementara itu, Andre menjelaskan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pelatihan terhadap relawan nonmedis yang jumlahnya mencapai hampir 80 persen keseluruhan relawan terdaftar. Setidaknya, 250 orang telah mengikuti pelatihan secara online.
"Kami harapkan teman-teman relawan bisa menjadi gugus terdepan dalam memutus peneybaran covid-19," kata dia.
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 membuka pendaftaran bagi seluruh elemen masyarakat yang ingin mendaftarkan diri menjadi relawan atau pejuang kemanusiaan untuk pencegahan penyebaran virus corona sejak Maret lalu. Pendaftaran bisa dilakukan melalui laman Desk Relawan Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia.Andre menerangkan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah asosiasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan perguruan tinggi untuk mengajak semua elemen masyarakat bergabung menjadi relawan penanganan corona.Menurutnya, para dokter dan administrasi rumah sakit akan menjadi gugus terdepan, sedangkan mahasiswa tingkat akhir akan berada di lapis kedua pencegahan penyebaran virus corona.
Pihaknya masih terus membuka kesempatan bagi setiap orang yang ingin mendaftarkan diri sebagai relawan tenaga medis karena masih terdapat kebutuhan bagi tenaga medis dalam penanganan covid-19. Para relawan di bidang medis akan mendapat pelatihan dan akan disebar di beberapa rumah sakit rujukan covid-19.
"Kami bekerja sama untuk pelatihan dan penempatan dengan BPSBM kesehatan dan itu berjalan baik, kebutuhan terus masuk," lanjut dia.Sementara itu, Andre menjelaskan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pelatihan terhadap relawan nonmedis yang jumlahnya mencapai hampir 80 persen keseluruhan relawan terdaftar. Setidaknya, 250 orang telah mengikuti pelatihan secara online.
"Kami harapkan teman-teman relawan bisa menjadi gugus terdepan dalam memutus peneybaran covid-19," kata dia.
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 membuka pendaftaran bagi seluruh elemen masyarakat yang ingin mendaftarkan diri menjadi relawan atau pejuang kemanusiaan untuk pencegahan penyebaran virus corona sejak Maret lalu. Pendaftaran bisa dilakukan melalui laman Desk Relawan Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia.Andre menerangkan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah asosiasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan perguruan tinggi untuk mengajak semua elemen masyarakat bergabung menjadi relawan penanganan corona.Menurutnya, para dokter dan administrasi rumah sakit akan menjadi gugus terdepan, sedangkan mahasiswa tingkat akhir akan berada di lapis kedua pencegahan penyebaran virus corona.
0 comments:
Post a Comment