Monday 27 April 2020

Bank Banten Riwayatmu Kini (Bag-1)


Oleh: Khatib Mansur
Pada malam jelang hari pertama Bulan Suci Ramadan 1441 Hijriah, saya duduk di teras rumah. Daun jendela sengaja saya buka, agar ada semilir angin malam masuk. Malam itu sepi. Tanpa sengaja mata saya tertuju pada jam dinding dan di bawah jam dinding itu ada foto berfigura ukuran 40×50 cm, gambar Presiden H Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sedang bersalaman dengan tokoh-tokoh Banten di Bina Gerha, Jakarta, (18/7/2000), saat kunjungan silaturahmi tokoh-tokoh masyarakat Banten, dalam rangkaian Perjuangan Pembentukan Provinsi Banten.
Detak jarum jam malam itu baru menunjukkan waktu tepat pukul 21.00 WIB. Suasana malam itu belum terlalu larut, tetapi sudah sepi. Sesekali angin malam menerpa lembut. Kopi dalam gelas baru separuh habis, namun kretek Sin masih berada di antara jari-jari tangan yang baru saya sulut. Perlahan-lahan malam itu semakin larut. Seakan-akan semuanya terlelap dalam tidur. Lalu saya merenung.
Terlintas dalam pikiran. Saya membayangkan berita tadi siang, Kamis (23/4/2020), yang “meledak” di tengah matahari cerah siang itu. Berita online yang saya baca berjudul: “Akibat Putusan Koboi WH, Terjadi Penarikan Uang Besar-besaran di Bank Banten”. Lalu, pikiran saya terbang membayangkan sejarah Bank Banten dulu, karena Bank Banten yang dibentuk atas dasar aspirasi rakyat Banten yang dituangkan dalam Perda Nomor: 4/2012 tentang RPJMD (2012-2017) tidak lepas dari semangatnya membangun Banten untuk kesejahteraan rakyat.
Meskipun secara fisik monumen Bank Banten sudah tidak ada, namun sejarah masih bicara itu. Sama nilainya dengan pendirian monumen perjuangan para Pahlawan Nasional di Surabaya (10/11/1952) – sebagai upaya merawat semangat patriotisme dalam mengisi pembangunan nasional bangsa Indonesia – Presiden Soekarno berharap, agar monumen tersebut terus bercerita kepada anak-anak kita, kepada semua angkatan yang masih akan lahir di bumi Indonesia.
“Tiap-tiap orang yang melewati monumen pahlawan itu akan berhenti sejenak dan merasa terharu hatinya, merasa jantungnya berdenyut lebih cepat, dan darahnya mengalir lebih deras, karena ingat perjuangan para pahlawan kemerdekaan masa lalu, membangkitkan kembali semangat pahlawan bangsa Indonesia secara massal, setelah berabad-abad lamanya terpendam, bersembunyi di dalam debunya sejarah”, katanya.
Sebagai perbandingan dari semangat itu, pada permulaan revolusi Amerika Serikat, Patrick Henry berseru: Is life so dear, or peace so sweet, as to be purchased at the price of chains and slavery? Forbid it Almighty God! I know not what course others may take, but as for me, give me liberty or give me death! (Apakah hidup demikian tinggi nilainya dan damai demikian manisnya, sehingga layak dibeli dengan rantai dan perhambaan sebagai harganya? Ya…Tuhan Yang Maha Kuasa, hindarkanlah itu! Aku tak tahu apa yang akan diperbuat oleh orang-orang lain, tetapi bagiku sendiri, berilah aku kemerdekaan atau berilah aku mati!).
Perjuangan di era Reformasi (1999-2000), Provinsi Banten terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Provinsi Banten, yang ditandatangani oleh Presiden H Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 17 Oktober 2000 dan masuk dalam Lembaran Negara Nomor: 182. Setelah itu, Pemerintahan Provinsi Banten diresmikan pada 18 November 2000, bersamaan dengan pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Drs H Hakamuddin Djamal, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 286/M/2000. Peresmian Provinsi Banten dan Pelantikan Pj Gubernur Banten tersebut, dilaksanakan oleh Mendagri Suryadi Soedirdja di Alun-alun sebelah Barat Kabupaten Serang (kini, Kota Serang).
Dua tahun kemudian, untuk memantapkan visi ke depan, Pemda Provinsi Banten membuat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Makna Lambang sebagai moto juang pemangunan Provinsi Banten dengan roh iman takwa. Filsafat pembangunan Pemprov Banten ini hendaknya dikembalikan pada konsep triangle, yaitu filsafat Tuhan-manusia-alam yang saling menguatkan eksistensinya masing-masing, namun Tuhan terletak di puncak segalanya.
Judul tulisan tersebut di atas, saya mencoba menelaah kembali untuk mengukur seberapa besar dan seberapa lurusnya menjabarkan nilai-nilai luhur itu dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Banten, sebagai berkah dari cita-cita dan ide besar mengisi pembangunan Provinsi Banten, karena dari aspek ekonomi Banten punya potensi besar, namun belum tergali secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat Banten.
Dalam perjalanan mengisi pembangunan Provinsi Banten, untuk menunjang gairah usaha bagi masyarakat Banten, pada 2012, Pemprov Banten mendirikan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten, berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017. Dalam misi kelima RPJMD (angka 29) disebutkan, bahwa meningkatkan rasio kemandirian ekonomi masyarakat Banten dapat dilakukan melalui pembentukan Bank Banten. Untuk memperkuat dukungan atas rencana pembentukan Bank Banten, diterbitkan Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penambahan Penyertaan Modal Saham PT Banten Global Development (BGD) untuk pembentukan Bank Pembanguan Daerah (disebutlah: Bank Banten).
Bank Banten inilah salah satu amanah dalam mengisi pembangunan Provinsi Banten, karena upaya tersebut, diharapkan ke depannya rakyat Banten dapat hidup sejahtera dengan fasilitas bunga kredit rendah, memacu etos kerja, bersaing dalam mewujudkan kemandirian kewirausahaan, kreatif, dan inovatif dalam spirit iman takwa.
Dalam kemandirian harta bagi masyarakat Banten, akan semakin berlipat-lipat berkah dari rezeki usahanya, sebagaimana janji Allah SWT dalam firman-Nya: “Perumpanaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah SWT melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 126).
Peran jurnalistik
Oleh karena Pemprov Banten ini sudah “mematenkan” semangat iman takwa, maka untuk mengukurnya harus diurut dari sejarah perjalanan asal-usul lahirnya roh iman takwa itu sendiri, yakni diutusnya Nabi Muhammad SAW, di muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak: “Innamaa bu’its-tu li utammima makaarimal akhlaq” (Sesungguhnya aku diutus oleh Allah SWT, untuk menyempurnakan akhlak). Selain itu, Allah SWT sudah mendeklarasikan, bahwa manusia adalah makhluk yang dimuliakan di muka bumi ini.
Wahyu yang mula-mula disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, adalah tentang budaya literasi, sebagai motor penggerak akal pikiran manusia diberikan satu kelebihan dibanding dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Itulah yang disebut akal pikiran yang menjadi modal utama. Dari perjalanan hidup primitif, nomadik (berpindah-pindah tempat, karena mata pencarian manusia zaman purba masih berburu), konservatif hingga beranjak ke tingkat kebudayaan modern saat ini dengan melewati berbagai zaman dan berbilang abad.
Sebelum Nabi Muhammad SAW, diutus di muka bumi dinamika politik di penjuru dunia tergolong rusak, mirip dengan perilaku binatang, yang berkuasa menindas yang lemah, sewenang-wenang dan berdarah-darah, karena akal pikiran manusia masih ditutupi kabut jahiliyah (kebodohan). Dalam kondisi politik yang kacau dan tak berperikemanusiaan itulah asal-usul Alquran diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, pada usia 40 tahun (awal kenabian).
Sebagai gambaran atau potret masyarakat zaman tua itu, berkaca pada abad V Masehi, sudah ada kerajaan besar, yakni kerajaan Romawi Timur yang terletak di antara Laut Andalusia (Spanyol) di sebelah Barat, yang batas-batasnya, antara lain sebelah Timur pinggir sungai Dajlah, sebelah Utara sampai ke Negeri Tatar, dan sebelah Selatan sampai ke Ethiopia (Habsyi).
Kerajaan Romawi Timur itu mencapai puncaknya sesudah lepas dari zaman Constantin Agung dengan seorang Raja Justinianus (522-565 Masehi), yang berkuasa selama 37 tahun. Raja itu bercita-cita hendak menghidupkan kembali kebesaran Romawi yang lama. Oleh sebab itu, diutusnya pahlawan-pahlawan angkatan perangnya yang gagah perkasa menaklukkan negeri-negeri yang jauh di belahan bumi ini, ditaklukkannya Afrika Utara sampai Spanyol sesudah perang selama 20 tahun lamanya. Tercatat lebih dari 40 negeri yang telah ditaklukkan oleh Raja Justinianus ini dan 930 daerah yang subur makmur jatuh dalam kuasanya.
Di tiap-tiap negeri yang sudah takluk itu disuruhnya memajukan bidang pertanian, pertukangan, dan beraneka usaha kerajinan (ekonomi kreatif). Setelah itu dikeluarkanlah berbagai peraturan untuk mengatur negeri, dibangun tempat-tempat ibadah, istana-istana, sarana lainnya. Selain sukses menaklukkan wilayah Barat dan Timur, kemudian memperluas wilayahnya sampai ke Iran (Parsi). Karena kerakusan raja itulah sering terjadi bentrok dan peperangan, membunuh jutaan orang penduduk negeri yang menolak adanya pejajahan.
Namun, peperangan yang tiada henti-hentinya itu menyebabkan kerajaan Romawi Timur (Bizantium) lama kelamaan menjadi lemah dan akhirnya mengalami kemunduran (sympton of decline). Apalagi setelah Raja Justinianus mangkat, kelemahan itu tak dapat ditahan-tahan lagi. Kekuasaan Romawi Timur diserahkan kepada anak saudaranya, Justinianus II. Silih berganti kekuasaan terus terjadi. Muncul raja generasi berikutnya, Tibarius, dan setelah itu diganti oleh Marius dan diganti lagi oleh Focas sebagai raja berikutnya.
Akan tetapi, Raja Focas dibenci oleh rakyat kerajaan itu, bahkan dianggap percuma jadi raja, karena Raja Focas itu ternyata dungu, tidak mengerti mengurus negara, tata kelola pemerintahan kacau, hukum tak ditegakkan, sewenang-wenang, dan lain sebagainya, sehinggga rakyat hidup dalam kecemasan dan kesengsaraan, muncul rasa benci terhadap Raja Focas, karena dia menjadi seorang raja, tetapi tidak menguasai permasalahan rakyatnya, bahkan sudah sangat memalukan, karena kebohongan dirinya dan pemerintahan yang dia pimpin.
Rakyat kerajaan Romawi Timur itu sangat berharap, semoga muncul seorang raja yang dapat melepaskan mereka dari pemerintahan raja yang dungu. Terdengar kabar, bahwa ada seorang gubernur yang memerintah di Afrika, namanya Hiraclius (Hilaqlu), memiliki kecerdasan luar biasa. Penduduk Constantinopel mengharapkan, dia pulang untuk melepaskan negeri dari pimpinan raja yang tidak berpengetahuan itu. Hiraclius mengabulkan permintaan mereka, kemudian dia datang dengan iring-iringan armada pengawalan memasuki Kota Constantinopel.
Dasar sial! Raja Focas yang sudah disingkirkan dari kerajaan Romawi Timur itu, dibunuhnya dan Hiraclius duduk di dalam singgasana kerajaan Romawi Timur pada 610 Masehi. Pada masa Pemerintahan Hiraclius juga kacau, karena nilai kemanusiaan sudah terjerumus dalam jurang kebinatangan, tanpa aturan dan jauh dari tuntunan agama, mirip dalam kehidupan binatang di hutan rimba, penindasan terhadap rakyat semakin menjadi-jadi, berdarah-darah hampir setiap hari terjadi. Raja Hiraclius sangat berkuasa di kerajaan Romawi Timur selama 31 tahun (610-641).
Dalam kondisi itulah, setelah Muhammad lahir di muka bumi ini menerima wahyu langsung dari Allah SWT – selama 22 tahun, dua bulan dan 22 hari di tanah tandus kerontang, tanah suci Mekkah Al-Mukaromah, kemudian hijrah ke Yatsrib (Madinah Al-Munawwaroh, sekarang) – untuk mengemban amanah, menata kembali kehidupan politik ummat manusia dengan berpegang pada ajaran tauhid.
Mukjizat dari ayat itu, metode jurnalistik atau korespondensi mulai berperan dalam menyampaikan tuntunan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Nabi Muhammad SAW memulai dakwah dengan metode jurnalistik atau koresponsi kepada para raja di dunia dan pembesar-pembesar bangsa Arab. Dalam metode jurnalistiknya itu beliau mengajak mereka ke dalam Islam dan kepada petunjuk Allah SWT, dengan cara yang baik.
Dalam setiap memilih utusan yang akan menjadi message itu, beliau memilih orang yang pantas, yang mengenal bahasa serta keadaan negeri yang akan dikunjunginya. Dalam tulisan Ibnu Sa’ad dalam At-Thabaqat II halaman 23 dan As-Suyuti dalam Al-Khashaishul Kubra II halaman 11 menyatakan, bahwa metode jurnalistik yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, termasuk mereka yang diutus ke negeri-negeri yang akan dikunjungi termasuk mukjizat dari Allah SWT, sehingga semua utusan Rasulullah SAW, itu dapat berbicara dengan bahasa penduduk negeri tempat raja itu berada.
Bahkan, dalam Riwayat Bukhari tentang Bab Jihad, dijelaskan biasanya raja-raja itu tidak akan menerima yang tidak diberi cap/stempel. Untuk itu, Nabi Muhammad SAW menyuruh utusannya, agar dibuatkan cap/stempel dari perak yang bertuliskan Muhammad Rasulullah SAW. Sejumlah raja yang menerima surat jurnalistik dari Nabi Muhammad SAW tersebut, antara lain Raja Romawi, Heraclius. Surat itu dititipkan melalui Dihya Al-Kalbi dan diteruskan ke penguasa Basra untuk disampaikan kepada Raja Hiraclius.
Isi surat/korespondensi Nabi kepada Raja Hiraclius mengajak masuk kepada jalan yang lurus, agar selamat dunia akhirat, karena ajaran Islam mengajar tauhid (ke-Esaan Tuhan). Demikian juga surat kepada Raja Persia, Ebrewiz, kepada Raja Ethiopia, Najasyi, dan kepada Raja Mesir, Maqauqis.
Jasa dan keberhasilan Nabi Muhammad SAW terhadap manusia dan kemanusiaan dari metode jurnalistik, antara lain: Pertama, ajaran akidah, ketauhidan yang tinggi dan murni, yang amat besar pengaruhnya terhadap kehidupan dan kekuasaan. Akidah tauhid sudah berhasil melenyapkan kepercayaan terhadap tuhan-tuhan palsu.
Dengan akidah yang inilah manusia tidak takut terhadap apapun kecuali terhadap Allah saja. Ia tahu dengan ilmu, yakin, bahwa Allah itu Tunggal, dan hanya Allah Yang Tunggal itu sajalah yang dapat memberi mudarat dan manfaat, yang dapat memberi dan menahan. Hanya Dia sajalah yang dapat memenuhi hajat kebutuhan manusia. (Penulis, Pengurus ICMI Banten)*
Share:

0 comments:

Post a Comment

Minat Klik - PT Anugrah Cahaya PlaponPVC

UCAPAN IDUL ADHA 1445 H

UCAPAN IDUL ADHA 1445 H

HUT BYANGKARA ADHA PEMERINTAH BENGKULU

HUT BYANGKARA ADHA PEMERINTAH BENGKULU

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

PEMRINTAH BENGKULU HUT BENGKULU

PEMRINTAH BENGKULU HUT BENGKULU

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

PERKIM KOTA CILEGON IDUL ADHA 1445 H

PERKIM KOTA CILEGON IDUL ADHA 1445 H

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

Idul Adha 1445 H

Idul Adha 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support