![]() |
JAKARTA KONTAK BANTEN Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Stakeholders Forum sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Survei Nasional Filantropi Islam di Indonesia.
Survei ini merupakan kolaborasi antara STF UIN Jakarta dan VOYAGE, Co-Secretariat of Commission on Asian Philanthropy selaku pendana utama, dengan Dompet Dhuafa sebagai mitra strategis, serta didukung oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI.Dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/2025), bertempat di AONE Hotel, Jakarta Pusat, forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari lembaga negara hingga organisasi filantropi Islam.
Hadir di antaranya perwakilan dari Kementerian Sosial, Kemenko PMK, Bappenas, MUI, BAZNAS, BWI, FOZ, LAZISMU, LAZISNU, Rumah Zakat, Dewan Masjid Indonesia, serta para peneliti dari IDEAS, GREAT Edunesia, dan Dompet Dhuafa.
Forum ini menjadi ruang strategis untuk menjaring persepsi, saran, dan masukan terhadap rancangan instrumen survei nasional yang mengusung tema “Harnessing the Potential of Islamic Philanthropy in Indonesia”. Survei ini dijadwalkan untuk diuji coba dan dilaksanakan secara luas mulai bulan depan.
Kegiatan dibuka oleh sambutan Prof. Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI. Ia menekankan pentingnya sinergi riset dalam menguatkan ekosistem zakat dan wakaf.
Forum dilanjutkan dengan pemaparan latar belakang riset oleh Haryo Mojopahit dari IDEAS GREAT Edunesia Dompet Dhuafa.
Selanjutnya, Prof. Amelia Fauzia (Ketua Tim Riset, STF UIN Jakarta) mempresentasikan kerangka umum dan tujuan utama riset, yang didampingi oleh Prof. Burhanuddin Muhtadi (Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia) dan Hendro Prasetyo, yang menjelaskan metodologi dan sistematika survei.
Keterlibatan Prof. Burhanuddin menjadi poin penting dalam tim, mengingat rekam jejaknya yang kuat dalam riset sosial dan politik, serta kepakarannya dalam pelaksanaan survei berbasis data yang kredibel.
Para peserta forum menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan survei ini, dan memberikan masukan konstruktif untuk menyempurnakan metodologi, instrumen, hingga arah strategis riset ke depan.
Meneguhkan Komitmen Sosial dan Ekosistem Zakat
Sebagai penutup forum, Prof. Waryono menegaskan bahwa zakat adalah wujud nyata komitmen sosial umat Islam. Menurutnya, penguatan ekosistem zakat tidak dapat dilakukan secara terpisah, melainkan membutuhkan kolaborasi erat antara berbagai aktor—mulai dari lembaga pemerintah, BAZNAS, LAZ, hingga akademisi dan masyarakat sipil.
Ia menyambut baik inisiatif riset ini sebagai upaya memperkuat basis data dan memberi rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti.
Diharapkan, hasil survei dapat dimanfaatkan bersama demi keberlanjutan dan penguatan praktik filantropi Islam di Indonesia yang inklusif, strategis, dan berdampak luas.
0 comments:
Post a Comment