KOTA TANGERANG – Perawat di berbagai pelayanan
kesehatan di Kota Tangerang menggelar aksi solidaritas mengenakan pita
hitam di lengan sebelah kanan dalam menjalankan tugasnya.
Hal itu dilakukan dalam rangka bentuk keprihatinan atas kejadian
penolakan jenazah teman sejawat mereka di Ungaran, Jawa Tengah, pada
beberapa hari yang lalu.
“Kami perihatin, dan menyesalkan atas kejadian penolakan dari warga
terhadap jenazah teman sejawat kami,” ujar Ihwan, Ketua Dewan Pengurus
Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Tangerang
Sabtu (11/4/2020).
Ihwan juga menerangkan, aksi ini akan dilakukan secara nasional
selama beberapa hari kedepan, dan ini instruksi dari pusat dan wilayah
kepada daerah maupun komisariat.
“Pengenaan pita hitam akan dilakukan selama 5 hari terhitung dari tanggal 10-14 April 2020 khusus Kota Tangerang,” imbuh Ihwan.
Ihwan juga turun mendoakan semoga perawat yang telah gugur dalam
memerangi virus Covid-19. “Semoga pejuang kemaunisaan teman kita perawat
yang telah gugur, diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” imbuhnya
Sementara, Alpan Habibi Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Tangerang, mendukung langkah dari PPNI Jawa Tengah, yang tetap memproses
penolakan jenazah tersebut ke ranah hukum, walau pelaku sudah meminta
maaf.
“Saya pribadi, mendukung upaya PPNI Jawa Tengah, yang tetap
melanjutkan proses hukum perkara penolakan jenazah perawat yang positif
covid-19,” terang Alpan.
Alpan yang juga pengurus PPNI Kota Tangerang menambahkan, upaya
proses hukum tersebut, menurutnya sebagai pelajaran bagi siapa saja yang
tega melakukan penolakan terhadap jenazah positif Covid-19 siapapun
apalagi perawat, yang termasuk pejuang kemanusiaan.
“Upaya tersebut agar bisa dijadikan pelajaran bagi siapapun, agar
tidak melakukan aksi penolakan yang dinilai tega tidak
berprikemanusiaan, bagi jenazah covid-19 di mana saja,” tutupnya.
0 comments:
Post a Comment