JAKARTA-Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rudy Soeprihadi Prawiradinata
mengatakan, pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur
tidak masuk ke dalam Prioritas Nasional (PN) yang diarahkan untuk
pemulihan sosial ekonomi. Dengan demikian, ibu kota baru tak akan jadi
fokus utama dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2021.
"Proyek Ibu Kota Negara tetap jalan, sekarang proses di software.
Nanti tahun 2021 ada penyesuaian, tapi tidak jadi fokus utama," ujar
Rudy dalam sesi video conference, Kamis (30/4).
Dia menambahkan, pengerjaan proyek IKN mungkin tetap akan jalan di
tahun depan, tapi hanya untuk bagian-bagian kecil dan mendasar saja.
"Itu pun perlu kita sesuaikan, perlu kita pertajam, karena kita masih
selesaikan masterplan dan masih selesaikan urban desainnya," imbuhnya.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Kennedy
Simanjuntak mengungkapkan, pembangunan infrastruktur ibu kota baru masih
menunggu penyelesaian masterplan. Namun begitu, pengerjaan
infrastruktur dasar yang telah dimulai sejak periode sebelumnya seperti
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda tetap akan dilanjutkan.
"Berbagai infrastruktur di sekitar ibu kota negara misal jalan tol
yang sudah dari 5 tahun lalu harus kita teruskan. Karena itu menyambung
kalau pembangunan infrastruktur lainnya sudah mulai. Air bersih juga.
Dari dulu sudah siapkan rancangan pembangunan dam-dam," tuturnya.
"Persiapannya kita percepat sehingga nanti bisa mendukung pembangunan
ibu kota. Yang sudah direncanakan kita percepat sebagai bagian dari
pembangunan infrastruktur di sana," tandasnya.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, tema besar RKP
2021, yakni mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Adapun
fokus pemerintah diarahkan kepada pemulihan industri pariwisata,
investasi, reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem
jaringan pengaman sosial, dan reformasi sistem ketahanan bencana.
Menteri Suharso mengungkapkan RKP 2021 disusun dengan
mempertimbangkan kondisi ekonomi di 2020. Dia menyadari pandemi virus
corona telah memberikan dampak yang besar terhadap pembangunan nasional,
hal ini berpengaruh terhadap pencapaian sasaran RPJMN 2020-2024.
Pandemi ini juga cukup mengejutkan telah membuat koreksi terhadap
sasaran ekonomi yang turun cukup tajam di 2020 dan berpengaruh di tahun
2021. Itu terjadi dikarenakan berkurangnya pembiayaan pembangunan di
tahun 2020 akibat pengalihan pembangunan penanganan Covid-19.
"Memahami kondisi tersebut maka rencana kerja pemerintah tahun 2021
diarahkan untuk pemulihan sosial ekonomi dan mengejar target RPJMN
2020-2024," kata Suharso dalam Musrembangnas 2020, di Jakarta, Kamis (30/4).
Dia menambahkan, RKP 2021 juga mencakup tujuh prioritas nasional yang
merupakan tujuh agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024. Di antaranya
adalah penguatan ketahanan ekonomi, pengembangan wilayah, peningkatan
sumber daya manusia, peningkatan revolusi mental dan pembangunan
kebudayaan, penguatan infrastruktur, pembangunan lingkungan hidup,
ketahanan bencana dan perubahan iklim, dan stabilitas polhukam, dan
transformasi pelayanan publik.
0 comments:
Post a Comment