SERANG- Direktur Lembaga Paradigma Indonesia, Zulfian, mengatakan bahwa
dengan adanya rekomendasi yang diberikan oleh Gerindra kepada pasangan
Ulum-Eki, menjadikan Pilkada di Kabupaten Serang sebagai pilkada paling
menarik sekaligus penuh kejutan dibandingkan pilkada di tiga daerah
lainnya di Provinsi Banten.
Ia mengatakan, pasangan Ulum-Eki sangat berpotensi membuat calon
petahana kerepotan. Apalagi, melihat komposisi partai yang tersisa,
kecil kemungkinan munculnya pasangan ketiga dalam Pilkada Kabupaten
Serang. Sehingga, pilkada nanti dapat dipastikan head to head antara
Ulum-Eki melawan petahana.
“Pilkada Kabupaten serang ini merupakan pilkada kejutan di 4 pilkada
di Banten. Munculnya pasangan Ulum-Eki ini merupakan pasangan kejutan.
Karena keduanya sama-sama muda. Kemungkinan sulit bertambah pasangan,
karena hitungan partai juga hampir habis oleh kedua calon itu. Kemudian
pertarungan head to head memungkinkan petahana akan kerepotan melalui
pilkada ini,” ujarnya, Selasa (17/6).
Kerepotan yang dihadapi oleh bakal calon petahana apabila kontestasi
yang terjadi adalah head to head yakni masyarakat hanya disodorkan oleh
dua pilihan. Sehingga, bagi masyarakat yang tidak menyukai calon
petahana, secara otomatis akan memilik penantang.
“Jika pilkada dilakukan hanya diikuti dua pasangan calon (Paslon),
maka pemilih dihadapkan pada dua pilihan. (Untuk) yang tidak suka dengan
incumbent (petahana), otomatis akan memilih pasangan Ulum-Eki,”
terangnya.
Pria yang akrab disapa Pian ini juga mengatakan, selain faktor
tersebut terdapat beberapa faktor lainnya mengapa petahana akan
kerepotan dengan pasangan Ulum-Eki. Pasangan penantang petahana ini
menurut Pian, memiliki kekuatan positif lintas pemilih, terutama pada
kalangan milenial.
“Ulum-Eki memiliki kekuatan positif di lintas pemilih. Maraknya isu
pemilih milenial memungkinkan pasangan ini bisa menggaet pemilih
milenial yang lumayan dominan di Kabupaten Serang,” ungkapnya.
Faktor lainnya menurut Pian, Ulum-Eki memiliki keuntungan ketika
melawan calon petahana. Sebab, pasangan tersebut dapat memainkan isu
kinerja kepemimpinan dari calon petahana untuk menurunkan elektabilitas
dari calon petahana.
“Pasangan Ulum-Eki bisa menurunkan elektabilitas petahana dengan
segala isu selama mereka memimpin. Itu juga menjadi keuntungan mereka,
karena relatif posisi petahana bertahan terhadap kinerja mereka. Jika
banyak masyarakat merasa tidak puas terhadap kinerja petaha, ini menjadi
poin menarik buat penantang,” ucapnya.
Secara tegas, Pian mengatakan bahwa peluang pasangan Ulum-Eki untuk
memenangkan pilkada sangat terbuka lebar. Hal ini jika keduanya bisa
membuat kampanye kreatif dan bisa langsung akurat ke jantung para
pemilih.
Terlebih, apabila berkaca pada pilkada sebelumnya, pasangan Ratu Tatu
Chasanah dan Pandji Tirtayasa hanya unggul sedikit dari penantangnya
yang bisa dikatakan kurang populer di mata masyarakat Kabupaten Serang.
“Ini artinya kekuatan petahana sebenarnya tidak sekuat yang
dibicarakan. Asalkan penantang mampu menyajikan kampanye yang menarik
dan menjadi pilihan alternatif, peluang memenangkan pilkada sangat
terbuka lebar,” tandasnya
0 comments:
Post a Comment