Menurutnya, usai pelonggaran PSBB, atau sekitar bulan Juni telah terjadi pembalikan kurva kegiatan ekonomi yang merangkak naik. "Kalau kita lihat leading indicator, seperti PMI. Kalau kita lihat dari Mei ke Juni, ke Juli itu 7 poin lebih, 46,9 indeks PMI kita," kata Iskandar dalam video konferensi, Rabu (4/8).
Begitu juga dengan penjualan kendaraan bermotor, meski masih minus tapi membaik di mana dari -82 menjadi -54. Kemudian ada penjualan ritel yang juga menunjukkan peningkatan. Bahkan survei indeks keyakinan konsumen meningkat signifikan 83,8. Survei kegiatan dunia usaha juga menunjukkan tren serupa.
"Bukan hanya 5 leading indicator yang tunjukkan kinerja positif. Ada 3 hal, inflasi inti kita di bulan juli yang masuk di Q3, kalau kita lihat inflasi inti kita dibandingkan Juni, yang juni 0,02, Juli 0,16," jelas Iskandar.
Menurutnya, inflasi inti ini secara konsep menggambarkan tingkat permintaan. Di mana permintaan dalam negeri menunjukkan peningkatan. Artinya, tanda-tanda geliat ekonomi yang tadinya tidak terlihat di kuartal II, mulai menunjukkan tren perbaikan memasuki kuartal III.
"Ini satu sisi positif yang saya memang dari dulu termasuk yang optimis. Dengan indikator-indikator ini, langkah pemerintah itu on the track, tapi kecepatan jadi masalah. Pembalikan sudah terjadi, tapi pembalikannya ini cepat atau lambat itu yang jadi masalah," sebut dia.
0 comments:
Post a Comment