TANGERANG -Progres pelaksanaan proyek revitalisasi Situ Cipondoh di Kota Tangerang oleh pihak Pemprov Banten sejak awal banyak disoroti karena dinilai alami blunder. Sampai Gubernur Banten Wahidin Halim turun tangan dan menyetop pekerjaan itu karena menyebut adanya kesalahan pelaksanaan yang cukup fatal.
Salah satunya urugan Situ Cipondoh hingga membuat luasnya otomatis berkurang. Meski begitu, pelaksanaan proyek senilai Rp8,6 miliar ini dinyatakan masih akan terus dilanjutkan hingga Tahun 2021.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Moch. Tranggono mengatakan, masih dilanjutkan. Tahun 2020 fokusnya pada pengerugan di sekitar jalan eretan dan nanti akan dilanjutkan di 2021 untuk penyelesaiannya.
“Lihatnya di sisi jalan eretan. Karena itu satu kesatuan dengan yang plaza di depan,” kata Tranggono kepada wartawan melalui pesan whatsapp (WA), Rabu kemarin 923/12/2020).
Namun faktanya berbeda apa yang di sampaikan Kepala Dinas PUPR Banten dengan di kondisi lapangan. Di lokasi, sudah tak ada lagi kegiatan atau pekerja yang dapat ditemui.
Beberapa warga yang setiap harinya berada di lokasi menyebutkan kalau pekerjaan yang dilakukan di area Situ arah ke eretan itu, baru sebatas pembersihan terhadap tumpukan eceng gondok.
“Cuma dibersihkan eceng gondoknya. Gak sampai dikeruk. Kalau dikeruk dalem, sisa lumpurnya itu keliatan ada tumpukannya. Liat aja itu, kalau diangkutin kan gak ada mobil-mobil truk ngangkutin,” kata warga.
Tak berhenti sampai di situ, Kabar6.com pun coba menyambangi lokasi Kantor PT Karya Dwi Sakti selaku pihak kontraktor pelaksana dalam proyek revitalisasi Situ Cipondoh ini, guna menggali informasi dan mendapatkan penjelasan terkait persoalan.
0 comments:
Post a Comment