Jakarta– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendorong siswa berprestasi yang kurang mampu agar tetap memiliki mimpi yang besar untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Mendikbud menceritakan kisah inspiratif dua mahasiswa penerima KIP Kuliah atau sebelumnya bernama Bidikmisi.
Mereka adalah Ujang Purnama, yang kini sedang menyelesaikan program doktoral di Universitas Oxford Inggris dan Raeni, anak seorang tukang becak sekaligus penjaga sekolah yang berhasil melanjutkan studi S3 di Universitas Birmingham, Inggris dengan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
“Bidikmisi dan KIP Kuliah telah banyak menghasilkan alumni inspiratif,” kata Nadiem saat peluncuran secara virtual Merdeka Belajar Episode ke-9 KIP Kuliah Merdeka, Jumat (26/3/2021).
Nadiem mengatakan Ujang adalah sarjana farmasi Institut Pertanian Bandung (ITB) yang menembus batas mimpi bersama Bidikmisi sampai menempuh pendidikan doktoral di Universitas Oxford. Selama menjalani studi di ITB, Ujang berhasil mencatat sejumlah prestasi seperti Juara 1 Debat Farmasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (PIMFI). Ia juga menyabet Juara 1 Business Plan “Road to Entrepreneur” 2014 tingkat nasional di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB dengan produk body lotion dari ekstrak buah-buahan berbahan dasar air.
Mendikbud mengatakan Ujang juga aktif mengikuti konferensi internasional dan menjadi delegasi Jenesys 2.0 Program 2013 di Jepang.
Pada 2015, tambah Mendikbud, Ujang mewakili Sekolah Farmasi ITB pada Academic and Cultural Exchange School of Pharmacy 2015 di Thailand. Dia juga menjadi finalis Tanoto Reserach Awards tahun 2014 dan 2015. Mendikbud menambahkan Ujang juga pernah mengikuti internship (magang) di Sumitomo Chemical Company di Osaka, Jepang.
Mendikbud juga menceritakan kisah Raeni yaitu penerima Bidikmisi dari Semarang yang menempuh kuliah di jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes).
“Putri seorang tukang becak sekaligus penjaga sekolah dengan penghasilan sangat terbatas, melalui beasiswa Bidikmisi, Raeni sangat terbantu untuk semangat menjalani kuliah,” kata Mendikbud.
Mendikbud mengatakan Raeni menyelesaikan studi sarjana di Unnes dengan IPK 3,96 atau cumlaude. Berkat prestasi yang gemilang, Raeni mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S-2 bidang Accounting and Finance di University of Birmingham, Inggris selama 1 tahun dan lulus pada 2016. Sejak Januari 2017, Raeni menjadi dosen di jurusan Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Pendidikan Akuntansi di Unnes.
“Saat ini Raeni sedang melanjutkan studi S-3 di University of Birmingham, Inggris, dengan beasiswa LPDP,” kata Mendikbud.
0 comments:
Post a Comment