BANTEN - Wakil Gubernur Andika Hazrumy menyampaikan kondisi
Banten yang kembali masuk zona oranye atau risiko sedang penularan
COVID-19.
Laporan tersebut disampaikan Wagub Banten Andika,
saat mengikuti rapat koordinasi perkembangan dan penanganan pandemi
COVID-19 bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto
secara virtual dari kediamannya di Kota Serang, Ahad.
"Di
antaranya kami melaporkan perkembangan terakhir di Banten bahwa
kabupaten/kota di Banten kembali masuk zona oranye," kata Andika.
Selain Banten, 7 provinsi ikut dalam rapat tersebut, yakni DKI Jakarta Jabar, Jateng, Jatim, DI Yogyakarta, Kalbar dan Kepri.Menurut Andika, data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, menunjukkan
Provinsi Banten menunjukkan peningkatan kasus COVID19 dalam 1 bulan
terakhir. Seluruh wilayah kabupaten/kota kembali masuk zona oranye
risiko penyebaran COVID-19.
Jumlah kasus konfirmasi per 19
Juni 2021 mencapai 53.487 dengan angka kasus aktif mencapai 2.619 atau
4,89 persen. Adapun angka kesembuhan mencapai 49.494 atau 92,54 persen
dan angka kematian 2,56 persen.
Menurut Andika, dalam satu
pekan terakhir ada kenaikan angka kasus konfirmasi dari sebelumnya.
Adanya varian baru dengan tingkat potensi penularan tinggi, serta
pengabaian masyarakat terhadap protokol kesehatan yang berdampak pada
perkembangan pasca Idul Fitri.
"Padahal pada awal Mei lalu, tingkat penularan kasus rendah sampai dengan 1 minggu pasca Idul Fitri," kata Andika.
Namun, sejak 25 Mei 2021 sampai dengan 19 Juni 2021 tingkat penularan
kasus terus mengalami kenaikan. Data Dinkes Banten menunjukkan angka
positif rate atau total jumlah kasus positif dibagi jumlah total usapan
(swab) yang diperiksa, sebesar 5,539 persen. Untuk target usap sudah
melebihi Standar WHO yaitu 1 persen jumlah penduduk.
"Namun,
angka positif rate masih di atas 5 persen, karena itu masih perlu
ditingkatkan upaya testing dan penelusuran (tracing)," kata Andika.
Terkait pelaksanaan vaksin, kata Andika, sampai dengan 19 Juni 2021
sebanyak 406.742 sasaran yang terdiri dari SDM kesehatan, petugas publik
dan lansia telah mendapatkan vaksin dosis kedua.*







0 comments:
Post a Comment