Thursday, 8 July 2021

Menpelajari Budaya Sunda Milinial

  

Auditor Terampil Inspektorat Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Iin Suminar (Foto: Istimewa)

 Budaya sunda mencerminkan kepribadian santun, lembut, dan ramah dalam bertutur kata serta bersikap dalam mewujudkan sikap saling menghormati. Prinsip ini melekat dan sudah diwariskan turun temurun sejak dahulu kala, baik melalui cerita rakyat yang menyebar dari mulut ke mulut, peribahasa yang unik, nasihat, pantun, mapun pupuh. Juga melaku pagelaran seni Sunda seperti Tari Jaipongan (yang merupakan akar dari tarian klasik dan tari merak yang merupakan tarian yang menirukan gerakan burung merak), wayang golek (yaitu merupakan kesenian yang memainkan boneka kayu berdasarkan karakter cerita pewayangan), sisingaan (kesenian yang menampilkan dua sampai empat boneka singa yang diusung pemainnya sambil menari).

Salah satu ciri dari budaya Sunda yang harus dipertahankan (dimumule)  dan harus dikenalkan terhadap generasi milenial yaitu “someah hade kasemah”. Someah artinya ramah atau sopan, Hade kasemah artinya bersikap baik terhadap tamu. Sehingga dalam arti luas istilah ini diartikan “sebagai prinsip orang Sunda yang tersenyum, ketika menghadapi tamu. Pemilik rumah juga harus susuguh (menyajikan) makanan”.

Setali tiga uang dengan peribahasa “someah hade kasemah” pesan kearifan lokal melalui prinsip hidup orang Sunda yang disampaikan oleh seorang budayawan melalu Chanel YouTube yaitu orang Sunda itu harus “akur jeung dulur”. Yang artinya yaitu orang Sunda selalu rukun dengan siapa saja, saling tolong menolong, menjaga hubungan baik dengan siapa pun.

Lalu, harus “ngajaga lembur”, yang artinya ini adalah menjaga wilayah Sunda tetap dimiliki Jawa Barat. Dan prinsip terakhir adalah “panceug dina galur”, yang artinya orang sunda harus taat pada pemerintah dan pada aturan yang berlaku di Indonesia.

Satu lagi kearifan orang Sunda yang ridak asing ditelinga kita adalah “Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh”. Pepatah ini mempunyai makna yang istimewa karena bermaksud baik dalam berhubungan antarindividu yang mengajarkan sikap satu kesatuan apabila dijiwai dengan benar berpotensi membuat masyarakat yang kuat, bersatu dan sejahtera.

Silih Asah yaitu saling mengasah atau menajamkan atau juga bisa diartikan saling memintarkan satu sama lain dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, saling menambah pengalaman, kemampuan mengasah akal, rasa dan karsa, tidak saling membodohi dan saling merendahkan, berbagi wawasan dan saling memotivasi untuk kemajuan bersama, meningkatkan kualitas berpikir sehingga bisa menghadapi segala rintangan dan masalah yang ada dan bisa menguatkan budaya bangsa. Unsur dari silih asah adalah punya semangat dan kemauan, sabar, mampu mengendalikan diri, pengelolaan, keterbukaan, berkelanjutan, kreatifitas, proaktif, kejujuran, mau berjuang, kualitas diri, dan komunikasi.

Silih Asih artinya saling menyayangi atau mengasihi dan mengungkapkan rasa atau perilaku yang memperlihatkan silih pikanyaah, silih pikaasih, silih pikaheman. Rasa saling mengasihi atau menyayangi ini bukan dalam kontek sebagai pasangan, namun lebih luas untuk masyarakat umum seperti tenggang rasa, saling toleransi, saling membantu sehingga rasa damai tercipta dengan sendirinya. Hal ini dapat memperkuat hubungan antarmasyarakat, karena kasih sayang ini merupakan akar dari perilaku sebagai umat manusia dan merupakan inti dari ajaran agama, sehingga dapat mencapai peradaban tertinggi. Unsur dari silih asih adalah kerja lahir dan batin, aktif, adanya dedikasi dan disiplin, dan menunjukkan intrinsik dari pribadi manusia.

Silih Asuh artinya saling memelihara, membimbing atau mengasuh, mendidik, silih raksa, silih riksa, saling menjaga yang dibarengi rasa cinta dan kasih sayang. Bisa juga diartikan sebagai saling menitipkan diri, saling menghormati, saling tanggung yang akhinya menimbulkan rasa tenang.Adanya peningkatan jumlah wisatawan yang tertarik berkunjung ke wilayah Jawa Barat Jabar karena kehalusan budaya dan keramahan masyarakat Sunda. Masyarakat Sunda juga terbiasa hidup teratur, dinamis dan harmonis saling mengembangkan diri, dapat memperkaya khazanah pengetahuan sehingga melahirkan etos dan semangat integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi dan etika dalam kedinamisan ilmu,  serta membuka harapan. Namun, pada kenyataannya budaya Sunda ini hampir hilang akibat akulturasi budaya global yang masuk sehingga tumbuh individualistik, hedonis, dan materialistik yang mengidentifikasi tergerusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya ini. Mempelajari budaya dengan berbagai cara seperti bertanya langsung kepada ahlinya tentang asal usul budaya, mengamati unsur-unsur budaya, mengikuti seminar atau workshop tentang budaya dan banyak lagi. Apabila telah mengetahui seluk-beluk tentang budaya sebaiknya disampaikan lagi atau mengejakannya kembali kepada orang lain baik itu di dalam ataupun di luar lingkungan kita, dengan harapan semakin banyak yang tahu maka akan memperkaya kita pengetahuan tentang budaya kita maupun budaya orang lain.

Terlibat langsung dalam kegiatan pagelaran ataupun hanya sekadar berpartisipasi sebagai pengunjung merupakan sebuah bentuk apresiasi kita dalam rangka melestarikan budaya bangsa. Selain itu, ikut serta dalam komunitas pemerhati budaya juga bisa memberi andil yang cukup besar dalam melestarikan budaya, serta dengan mau mengapresiasi dan memberi atensi terhadap sesama yang paham akan budaya itu merupakan salah satu cara kita untuk melestarikan budaya bangsa ini.

Mencintai Budaya Sendiri
Banyak cara mencintai budaya sendiri. Salah satunya dengan mempraktikkan penggunaan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti penggunaaan bahasa dalam setiap berkomunikasi di lingkungan sendiri, memegang teguh prinsip-prinsip, dan diterapkan dalam kehidupan sehingga mencerminkan kekhasan budaya bangsa.Generasi milenial harus memiliki rasa bangga terhadap keaneka ragaman budaya bangsa karena merupakan aset negara yang tak ternilai harga nya. Cara memiliki rasa bangga dapat ditunjukkan dengan senang menggunakan dan mengembangkan produk-produk lokal dan mau memperkenalkannya kepada negara lain sebagai identitas pribadi bangsa.

Menunjukkan dan mengenalkan budaya pada dunia tentunya bukan sesuatu yang mustahil lagi pada era teknologi ini, penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lain sebagainya. Ada pun cara untuk mengenalkan budaya asli dengan menggunggah foto, membuat tulisan kreatif dan membuat video budaya asli dan keaneka ragaman budaya ini, lalu mengunggahnya dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Karena media sosial ini tidak hanya digunakan  dan dilihat oleh masyarakat Indonesia, namun bisa di lihat dari seluruh penjuru dunia.

Dengan hal ini diharapkan semakin banyak yang tahu, mengenalnya, mencintai budaya mau membagikan lagi di lingkungannya maka eksistensi kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia akan terjaga, dan ini meruakan investasi untuk membangun masa depan. Selain itu, apabila dunia telah mengenal keragaman seni dan budaya bangsa akan terjadi harmonisasi hubungan negara-negara lain sehingga menumbuhkan kebanggaan atas kekayaan budaya yang dimiliki.***

Iin Suminar, Auditor Terampil Inspektorat Perpusnas

 

Share:

0 comments:

Post a Comment

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

CREW KORAN KONTAK BANTEN

CREW KORAN KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

KEMENTRIAN DALAM NEGERI RI

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

DPRD KAB TANGERANG HUT TANGERANG

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support