Memasuki masa PPKM darurat yang sudah dimulai dibutuhkan beberapa
persiapan. Tak hanya sekadar logistik seperti keperluan rumah tangga
tapi juga sisi psikologis anggota keluarga untuk menciptakan suasana
yang harmonis
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani,
S.Psi., M.Si., psikolog dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia
mengatakan selama masa pandemi sejak tahun 2020, banyak ditemukan kasus
di mana setiap anggota keluarga merasa stres karena berada di rumah dan
bertemu secara terus-menerus.
Berbagai masalah yang timbul sering
kali membuat keluarga lebih sulit untuk menciptakankebahagiaan di saat
PPKM, padahal sebetulnya justru momen ini memiliki peluang yang besar
untuk bisa menciptakan kebahagiaan lagi di keluarga.
"Jadi yang pertama perlu disadari adalah ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol begitu saja sehingga let it go, ya sudah terima aja bahwa kita harus di rumah," ujar Anna saat dihubungi ANTARA pada Jumat.
"Setelah
kita bisa menerima bahwa kita harus di rumah aja, sesungguhnya itu
sudah bisa membuat dasar yang baik untuk keluarga kita, apa boleh buat
saya harus di rumah bersama orang-orang ini," lanjut Anna.
Hal
pertama yang harus dilakukan saat di rumah adalah menjaga rutinitas
harian. Usahakan untuk selalu memulai hari di waktu yang relatif sama.
Sebisa
mungkin untuk melakukan kegiatan bersama keluarga, seperti menyediakan
waktu untuk makan bersama pada waktu tertentu. Rutinitas yang teratur
ini dapat membawa dampak yang positif baik untuk fisik ataupun psikis.
"Ternyata
waktu kita mengubah rutinitas kita, itu berdampak pada fisik dan psikis
lalu berdampak pada relasi dalam keluarga," ujar Anna.
"Jadi
penting sekali untuk mengembalikan rutinitas, usahakan kita bangun
jangan yang meleset banget dan tidur juga bukan yang meleset tapi
menjaga keteraturan demi menjaga kesehatan fisik dan mental," imbuhnya.
Setelah
rutinitas, sempatkan untuk berbincang sederhana bersama keluarga.
Pilihlah topik-topik yang ringan dan usahakan untuk menghindari masalah
yang rumit dan serius, sebab hal ini justru akan menciptakan suasana
yang tidak nyaman.
"Enggak usah lama-lama tapi paling enggak ada
lah. Ngobrol yang senang-senang aja kalau yang berat-berat nanti dulu,
abaikan saja. Kasih waktu tersendiri untuk pembicaraan yang penting atau
masalah yang perlu diselesaikan," kata Anna.
Anna juga
mengatakan penting bagi para anggota keluarga untuk saling mengerti,
menghargai dan memahami kebutuhan satu sama lain. Jika hal ini tercapai
maka akan tercipta suasana yang harmonis sehingga berdiam di rumah
dengan keluarga bukanlah hal yang mengerikan.
"Itu juga akan meningkatkan kenyamanan di dalam keluarga dan itu bisa menimbulkan keharmonisan," kata Anna.
0 comments:
Post a Comment