BANTEN- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Banten kembali melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Dalam kegiatan ini, Binda Banten menargetkan sasaran ribuan jiwa yang tersebar di beberapa titik di Banten.
Empat titik yang menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi anak, yaitu SDI Al-Hasanah Tangerang 450 anak, SDI Al-Hikmah Gembor 103 anak, SDN Pinang 3 dengan 282 anak dan SDN Periuk Jaya Tangerang 203 anak. Total 1.038 anak yang tervaksin.
"Anak-anak kelompok rentan, harus dilindungi. Apalagi anak-anak adalah aset masa depan. Selain itu untuk mengamankan mereka saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM)," ujar Kabinda Banten Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa, Selasa (11/1).
Lebih lanjut, Cahyono menambahkan pihaknya menggandeng puskesmas dan dinas kesehatan setempat guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Menurut dia, perlu gotong royong banyak pihak untuk mengatasi meluaskan varian Covid-19 Omicron tersebut.
"Perlu upaya sinergi semua pihak, baik pemerintah daerah dan pusat dalam menyukseskan vaksinasi pada anak. Harus saling gotong royong supaya pelaksanaannya cepat," kata Cahyono.
Seperti diketahui, rencana PTM 100 persen sudah digulirkan sejak beberapa hari terakhir. Namun, karena kasus konfirmasi COVID-19 meningkat maka rencana ini harus dikaji ulang oleh pemerintah.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan dua syarat wajib pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bagi daerah. Pertama, target 70 persen vaksinasi bagi masyarakat umum dan 60 persen bagi kelompok lanjut usia. Kedua syarat tersebut wajib dipenuhi guna mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia terkait PTM bagi anak-anak.
"Pemerintah saat ini telah memberikan kebijakan PTM 100 persen, di mana untuk melaksanakan PTM 100 persen dan vaksinasi anak, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi," kata Sigit saat menghadiri kegiatan akselerasi vaksinasi serentak di Gedung Dome Bale Rame, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat dilansir Antara, Jumat (7/1).
Jenderal bintang empat itu berpandangan proses belajar mengajar secara tatap muka langsung merupakan hal yang penting. Mengingat, hampir dua tahun semenjak pandemi COVID-19, generasi bangsa kehilangan momentum tersebut.
Guna mewujudkan pembelajaran secara tatap muka langsung, Sigit mengatakan harus ada jaminan kesehatan dan imunitas bagi anak agar terlindungi dari bahaya paparan virus Corona SARS-CoV-2. Salah satunya adalah dengan memberikan suntikan vaksin.
0 comments:
Post a Comment