JAKARTA- Sejumlah konfederasi serikat buruh dan pengusaha kembali menggelar dialog untuk menyudahi polemik ketenagakerjaan di Indonesia. Pertemuan ini merupakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan yang telah digelar beberapa waktu lalu.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan, dalam dialog ini dibahas mengenai kesejahteraan buruh ke depannya. Artinya, itu tak hanya berkutat pada persoalan upah minimum provinsi (UMP) saja.
"Mengenai UMP, kita bicara lebih besar dari itu. Melihat kesejahteraan bukan satu sisi saja, tapi dimensinya banyak. Makanya kita bicara dan bikin roadmap untuk menyamakan soal kesejahteraan ini," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta Kamis (13/1).
Misalnya, dalam mencapai kesejahteraan perlu adanya pendidikan vokasi lebih lanjut. Terkait ini, akan dituangkan melalui Rumah Ketenagakerjaan Nasional Kadin Indonesia. "Kita bicara vokasi dan lainnya, ini kita bicarakan jangan sampai satu sisi saja. Di rumah ini kita bicara apa adanya dan mencari solusi karena perbedaan itu harus kita satukan. Kita sama semua sepakat bahwa keterbukaan komunikasi jadi kunci," katanya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia, Adi Mahfudz Wuhadji. Dia menyebut Rumah Ketenagakerjaan ini jadi wadah sinkronisasi antara pengusaha dan buruh.
Selanjutnya, akan dibentuk suatu roadmap atau peta jalan yang memuat masukan dari pengusaha dan buruh guna mencapai kesejahteraan.
Enam konfederasi yang hadir di antaranya KSPSI pimpinan Andi Gani, KSPSI pimpinan Yorrys R, KSPI pimpinan Said Iqbal, KSBSI pimpinan Rosita S, Konfederasi Sarbumusi pimpinan Syaiful B., dan KSPN pimpinan Ristadi.
0 comments:
Post a Comment