BANTEN- Masyarakat di Kota Serang, Banten, masih kesulitan mendapatkan minyak goreng. Mereka rela antri untuk mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp 14 ribu per liter, dengan pembelian maksimal 2 liter.
Seperti yang dikisahkan oleh Dewi, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang sudah pekan tidak mendapatkan minyak goreng, sehingga kesulitan memasak gorengan dirumahnya.
Bahkan dia sudah antri di toko waralaba, yang dianggap pemerintah menjadi tempat penyaluran minyak goreng murah, tetap sulit didapatkannya.
Dewi baru mendapatkan minyak goreng dalam operasi pasar yang disalurkan oleh Polres Serkot, hasil penggerebekan penimbunan minyak goreng sebanyak 9.600 liter di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.
“Baru ini (dapet minyak goreng), udah dua minggu enggak dapet minyak. Yang nimbun-nimbun bisa segera didistribusikan. (Dapet dua liter) enggak cukup, ya di irit-irit aja,” ujar Dewi, di Alun-alun Kota Serang, Rabu (09/03/2022).
Begitupun yang dikatakan Dila, pedagang seblak dan mie ayam di daerah Kebon Jahe, Kota Serang, juga kesulitan mendapatkan minyak goreng. Bahkan dia rela antri di waralaba, namun selalu kosong.
Dila terpaksa membeli minyak goreng di pasar dan warung lainnya, dengan harga yang lebih mahal, mencapai Rp 20 ribu per liternya.
“Susah (dapet minyak goreng), antri di indomaret juga enggak dapat, alasannya habis aja. Jual mie ayam, seblak. Mumpung lagi di rumah sakit denger ada minyak, makanya kesini,” ujar Dila, ditempat yang sama, Rabu (09/03/2022).
Diberitakan sebelumnya, Polres Serkot membongkar penimbunan minyak goreng di Perumahan BSD, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, hari Selasa, 22 Februari 2022.
0 comments:
Post a Comment