CIKAMPEK ( Kontak Banten) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kegiatan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek, Jumat, 15 April 2022.
Pengecekan dilakukan Menhub karena Jalur tol dari Bekasi, Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang menjadi titik utama yang diprediksi akan terjadi kepadatan pada masa mudik Lebaran nanti.
Simulasi rekayasa lalu intas akan dilakukan Korlantas Polri, sebagai ujicoba, untuk mengetahui mana yang paling efektif menekan kemacetan dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio) yang terkecil.
Menhub mengatakan, beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan.
Menhub menjelaskan, pada saat ini tengah didiskusikan mulai kapan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan. Bisa mulai diterapkan pada tanggal 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022.
Menhub mengungkapkan, sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain).
“Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi. Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak – Bakauheni,” katanya.
Menhub juga mengungkapkan, sejumlah area yang diprediksi akan terjadi perlambatan atau kemacetan yakni, di pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya.
“Sedangkan, sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu, Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54,” katanya.
Lebih lanjut Menhub menuturkan, pada mudik tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik. Kemudian pengendalian di lapangan juga dilakukan secara humanis dan persuasif. Serta perjalanan mudik dapat berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan.
“Setelah dua tahun ini masyarakat tidak melakukan mudik akibat pandemi Covid-19. Diharapkan juga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai masa mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah,” katanya.







0 comments:
Post a Comment