JAKARTA ( Kontak Banten) Sinergi antar aparat penegak hukum (APH) wajib ditingkatkan agar bisa lebih kuat dan ditakuti para koruptor. Penegasan tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Firli Bahuri saat koordinasi percepatan penanganan perkara tindak pidana
korupsi yang ditangani APH wilayah Sumsel, yaitu Polda Sumsel dan
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel di Gedung Utama Presisi Lantai 7, Polda
Sumsel, Jumat (20/5).
Dalam acara ini, Firli didampingi oleh tim dari Kedeputian Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK. Kejaksaan dan Kepolisian hidup in harmonia progresio atau hidup
rukun bersama demi kemajuan. Dengan meningkatnya sinergi, APH akan
menjadi semakin kuat dan ditakuti para koruptor," ujar Firli dalam
pembukaan rakor.
Di hadapan Kapolda, Kajati Sumsel, Wakapolda,
Plt Deputi Korsup KPK, Kajari dan jajaran, serta Kapolres dan jajaran,
Firli mengapresiasi kinerja APH dalam menyelesaikan semua perkara
tipikor. Firli berharap, koordinasi yang dilakukan pihaknya dapat
membantu APH di Sumsel dalam penanganan perkara tipikor.
Sehari
sebelumnya, KPK telah melakukan koordinasi terkait 95 perkara di Kejati
dan jajaran Kejari, serta 32 perkara di Polda dan jajaran Polres. Dalam
koordinasi tersebut, KPK mendorong percepatan penanganan perkara, baik
yang sedang dalam tahap penyidikan maupun yang masih terkendalaSalah satu perkara yang menarik perhatian adalah hibah pembangunan
Masjid Raya Sriwijaya melibatkan mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin.
Perkara tersebut saat ini sedang dalam tahap persidangan di PN Tipikor
Palembang.
KPK terus mendorong Kepolisian dan Kejaksaan untuk
memantau dan melakukan percepatan penyelesaian penanganan perkara
lainnya. KPK juga siap membantu apabila dibutuhkan.
0 comments:
Post a Comment