JAKARTA- Ahmad Syaikhu terpilih menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) masa bakti 2020-2025. Bagaimana nasib PKS ke depan?
Pengamat politik UIN, Adi Prayitno menilai, pergantian Presiden PKS terbukti bahwa partai tersebut maju dalam urusan organisasi partai.
"PKS punya tradisi presiden partai hanya satu periode. Ini bagus untuk regenerasi kepemimpinan agar ketum parpol bukan orang yang itu-itu saja. Ini bukti PKS sangat maju dalam urusan organisasi partai," kata Adi, Selasa (18/05).
Artinya, kata dia, anatomi kekuatan PKS tidak bergantung pada figur kunci presiden partai. Tetapi, pada jejaring partai solid yang dibangun melalui aktivitas rutin mingguan.
"Bagi PKS, siapapun presiden partainya tak terlampau berpengaruh terhadap soliditas kader. Karena struktur partainya sudah kuat dan militan," ucapnya.
Menurutnya, PKS punya rasionalitas tersendiri memilih Ahmad Syaikhu sebagai presiden partai. Dia bilang, level pribadi, integritas, kesalehan, dan loyalitas Syaikhu pada partai tidak dapat diragukan lagi.
"Pada level publik, Syaikhu menjadi salah satu sosok relatif populer di publik karena kiprah politik mulai malang melintang sejak jadi calon di Pilkada Jabar, sempat digadang jadi wakil gubernur Anies, dan saat ini jadi anggota DPR RI," tuturnya.
Kader Militan
Sedangkan, Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai PKS, telah teruji sebagai partai Islam yang relatif modern. Menurutnya, PKS cukup sukses dalam memadukan antara kebutuhan mewujudkan ideologi. Dengan strategi dan taktik perjuangan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
"PKS berhasil membangun sistem kaderisasi yang melahirkan militansi. Meskipun secara hierarki organisasi ada Dewan Syuro yang sangat berpengaruh dalam struktur organisasi PKS, tetapi partai ini bergerak secara sistemik," kata Karyono.
Oleh karena itu, siapapun yang menjadi presiden PKS, tidak menjadi faktor dominan karena PKS berpedoman pada sistem yang dibangun. Dia bilang, PKS tidak terjebak pada simbol pemimpin, tetapi patuh pada platform perjuangan, peraturan dan mekanisme, serta program partai.
"Faktor kepemimpinan memang diperlukan tetapi tidak menjadi faktor segalanya yang membuat partai bergantung pada satu orang pemimpin organisasi. Oleh karena itu, kepemimpinan Achmad Syaikhu tidak menjadi faktor tunggal yang menentukan maju tidaknya partai," paparnya.
Syaikhu Kader Terbaik
Tetapi, dia yakin, Ahmad Syaikhu dipercaya menjadi Presiden PKS karena dinilai menjadi salah satu kader terbaik partai yang layak memimpin PKS. Meski, dia pernah gagal dalam pertarungan pilkada sebanyak dua kali.
"Rekam jejak kegagalan Ahmad Syaikhu dalam pilkada memang bisa membentuk persepsi negatif, tetapi bagi PKS hal itu tidak menjadi tolok ukur," tandas Karyono.
0 comments:
Post a Comment