SEMARANG - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengecek progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak di Provinsi Jawa Tengah, Senin (4/7).
Kehadiran Tol Semarang-Demak diharapkan dapat semakin melengkapi
konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara
sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan,
bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi, khususnya di
wilayah Demak.
Menteri Basuki berpesan agar pembangunan Tol Semarang-Demak tetap
memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan. "Ini
technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," kata Basuki.
Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp 10 triliun.
Sementara seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan
peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A;
pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon
dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B, pembangunan Kolam
Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo
dan Sriwulan untuk 1C.
Pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan
progres 7,63% dan diharapkan selesai pada Januari 2023 hingga 2 lapis
timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada
paket kontraktual 1B yang pada Januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan
timbunan.
Diharapkan dengan Pembangunan Jalan Tol yang terintegrasi tanggul laut ini permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir tahun 2023 dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.
Selanjutnya, untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4% dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp 4.7 T.
0 comments:
Post a Comment