JAKARTA ( KONTAK BANTEN)Menyusul protes besar-besaran atas kebijakan kenaikan bahan bakar minyak
(BBM), lintas tokoh nasional bersatu menggelar deklarasi untuk
keadilan. Dalam deklarasi yang digelar di Jalan Tebet Barat Dalam IV Nomor 7,
Jakarta Selatan, Kamis (8/9), disampaikan pokok-pokok pemikiran para
tokoh yang dirangkum menjadi satu.
Pantauan di lokasi acara, tampak sejumlah tokoh yang hadir di antaranya mantan
Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli;
mantan Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi; tokoh Tionghoa,
Lieus Sungkharisma; aktivis yang juga Direktur Indonesia Future Studies,
Gde Siriana Yusuf; akademisi yang juga pemerhati politik dna hukum
Ubedillah Badrun, dan beberapa tokoh lainnya.
Dalam acara deklarasi ini, Adhie Massardi membacakan pokok-pokok pemikiran para tokoh terhadap kondisi bangsa saat ini, utamanya setelah pemerintah menaikkan harga BBM, utamanya yang bersubsidi.
"Kekuatan Rakyat sudah bersatu. Tekanan dan represi kebijakan sudah melampaui batas kesabaran. Tiba waktunya mengubah tekanan menjadi kekuatan. Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat. Menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," begitu pokok pemikiran para tokoh yang dibacakan oleh Adie Massardi.
Seusai acara, Adhie menuturkan, deklarasi yang digelar hari ini adalah untuk menyatukan kekuataan rakyat. Karena dia melihat, selama bertahun-tahun rakyat dihadapkan pada kebijakan yang justru tidak berpihak kepada mereka."Hampir 7-8 tahun rakyat Indonesia mencatat kebijakan-kebijakan yang cacat, kemudian hanya bisa mengumpat, dan ini tidak bisa diterus-teruskan," jelas Adhie Massardi.Maka dari itu, Adhie menegaskan bahwa deklarasi lintas tokoh untuk mengurai masalah yang dihadapi masyarakat saat ini serta cacat kebijakan yang membuat rakyat susah.
"Seolah-olah tak ada kekuatan yang bisa melawan, seolah-olah tak ada yang bisa mereduksi, meluruskan kebijakan-kebijakan yang salah. Untuk itu, saatnya rakyat bersatu menggugat semua kebijakan yang cacat ini," demikian Adhie Massardi.
0 comments:
Post a Comment