JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Nilai tukar rupiah pada Jumat (14/10/2022) ditutup melemah 65 poin di level Rp 15.427 atas dolar Amerika Serikat (USD).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini melemah karena kondisi dunia saat ini. Terlebih lagi risiko makin mencekam pasar keuangan dan finansial.
"Inflasi yang tinggi, pertumbuhan upah, kerawanan energi dan pangan, risiko iklim, dan fragmentasi geopolitik. Perang di Ukraina terus memperburuk keamanan pangan global dan krisis gizi dengan harga energi, makanan, dan pupuk yang tinggi dan tidak stabil, kebijakan perdagangan yang membatasi dan gangguan rantai pasokan," papar Ibrahim dalam rilis hariannya.
Lanjutnya, pandemi dan perang di Ukraina telah membuat harga energi
melonjak, mengakibatkan kekurangan energi dan masalah keamanan energi.
Kemudian, guncangan harga telah mempengaruhi sebagian besar negara. Terutama negara-negara berkembang terutama negara pengimpor energi yang menghadapi beban tertinggi.
"Kemudian pengetatan kebijakan moneter global yang lebih cepat dari yang diantisipasi, dan ini juga menciptakan ancaman bagi pemulihan ekonomi. Dan saya prediksi, situasi global akan tetap sulit di tahun 2022 dan mungkin dapat meluas hingga tahun 2023," ujar Ibrahim.
Di samping itu, ia memprediksi untuk perdagangan pekan depan, Senin (17/10), mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.410 - Rp 15.460.
0 comments:
Post a Comment