JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Ide atau gagasan mengenai "darah segar", "pikiran segar", pengembangan
hingga revitalisasi struktur di dalam kelembagaan Pengurus Pusat
Muhammadiyah menjadi pokok bahasan yang disampaikan dalam Muktamar ke-48
Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah, yang akan berlangsung sejak 17
hingga 20 November 2022 mendatang. Ide-ide yang disampaikan oleh para cendekiawan Muhammadiyah dari banyak
perguruan tinggi (PT) Muhammadiyah itu dikomentari oleh mantan Ketum PP
Muhammadiyah, Din Syamsuddin yang turut hadir dalam acara Muktamar itu.
Dia
menyatakan setuju dengan pikiran-pikiran tersebut. Karena menurutnya
diperlukan adanya restrukturisasi kepemimpinan pusat Muhammadiyah. "Selama ini sudah bagus, tapi perlu lebih bagus lagi," sambungnya menegaskan.
Maka
secara kongkrit, Din Syamsuddin mengusulkan beberapa hal. Di mana yang
pertama mengenai jumlah anggota PP Muhammadiyah yang sudah seharusnya
ditambah, dari 13 menjadi 19 atau lebih.
"Kedua, anggota PP lama
cukup sepertiga yang dipertahankan. Kalau 13 berarti 5 orang, kalau 19
berarti 7 orang, yaitu mereka yang visioner, aktif, dan berkemajuan,"
lanjut Din Syamsuddin.
Kemudian yang ketiga, di pucuk struktural
PP cukup ada Ketua Umum ditambah Wakil Ketua Umum sebagai konduktur,
ditambah struktur di bawahnya yang perkuat kesekjenan dan membantu para
wakil sekjen yang menggerakkan pelaksanaan program-program umum
persyarikatan.
"Dan sekaligus memberdayakan majelis/lembaga di
bawahnya. Di samping itu perlu perkuat biro-biro yang berada di bawah
Sekjen, tapi tidak diletakkan dalam sekretariat," ucapnya.Menurutnya, Muhammadiyah tak begitu melihat ketegorisasi umur apakah
kader-kader yang di dalam struktural adalah kaum muda atau setengah tua.
"Syarat-syaratnya mereka memiliki integritas tinggi, mempunyai
intelektualitas memadai, mempunyai kapabilitas mumpuni, dan
availabilitas (keberadaan yang selalu hadir bekerja, serta menyediakan
waktu untuk organisasi," demikian Din Syamsuddin menutup.
0 comments:
Post a Comment