JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - Koordinator Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Bambang Tri Santoso, mengatakan, pihaknya mendorong semua lapisan masyarakat untuk cakap digital termasuk para pemuda. Melalui kegiatan pelatihan literasi digital, pihaknya berupaya meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan kecakapan digital para pemuda Indonesia.
"Kami berharap teman-teman pemuda, mempunyai semangat yang luar biasa untuk mendorong kemajuan Indonesia melalui kemampuan kecakapan digitalnya," ujar Bambang dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (4/11).
Dia menerangkan, pihaknya turut berupaya dalam menyatukan Indonesia dengan memperluas akses internet dan pemanfaatan teknologi informasi, agar masyarakat Indonesia mendapatkan hak yang sama. Upaya-upaya tersebut dikemas melalui program-program literasi digital dalam menciptakan masyarakat yang makin cakap digital.
"Dalam pelatihan pemuda diberi kompetensi berdasarkan empat pilar literasi digital.Empat pilar tersebut yaitu kecakapan, keamanan, budaya, dan etika," tandasnya.
Jawara Internet Sehat Jabodetabek, Tiara Lestari, menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan Kemenkominfo untuk melatih 100 pemuda. Menurutnya, pentingnya digitalisasi bagi pemuda untuk membuka peluang dan kesempatan yang sangat luas untuk menghasilkan produktivitas.
Dia menambahkan saat ini muncul beragam profesi dan bidang usaha baru seperti content creator, software engineering, social media specialist, dan lain sebagainya. Kesempatan itulah yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan sumber penghasilan.
"Di era digital ini, untuk menjadi orang yang produktif, kita harus menguasai Critical Thinking, Creativity, Communication dan Collaboration. Bisa membedakan mana informasi yang benar dan salah, berpikir kreatif untuk membaca peluang dan kesempatan, komunikasi yang efektif dan berkolaborasi untuk mengembangkan produktivitas," terangnya.
Anggota Pandu Digital Madya Indonesia, Rinda Cahyana, menyampaikan pentingnya budaya digital yang harus kita pahami adalah internalisasi nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ruang digital. Menurutnya, nilai-nilai tersebut penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, individualisme dan pasca Nasionalisme.
"Solusinya adalah, pengenalan dan pendidikan literasi digital kepada seluruh lapisan masyarakat," katanya.
0 comments:
Post a Comment