Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bertolak menuju Tanah Air, Minggu (13/11). Biro Pers Sekretariat Presiden
BALI ( KONTAK BANTEN) Presiden Joko Widodo ( Jokowi) kembali ke Tanah Air seusai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-40 dan ke-41 ASEAN serta KTT terkait lainnya di Kamboja, Minggu (13/11). Presiden Jokowi dilepas Menteri Pos dan Telekomunikasi Kamboja Chea Vandeth.
Dari Bandara Internasional Phnom Penh, Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 15.40 waktu setempat. Jokowi direncanakan akan mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Selama lima hari di Kamboja, Jokowi mengikuti lebih dari 20 pertemuan, baik berupa KTT maupun bilateral. Pada Sidang Pleno KTT ke-40 ASEAN, Jokowi menekankan pentingnya negara ASEAN melakukan upaya maksimal untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN di tengah berbagai tantangan eksternal dan internal.
"Semua tantangan ini hanya dapat dihadapi bila ASEAN bersatu dan kuat. Pertanyaannya, apakah kita masing-masing sudah berupaya maksimal mungkin untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi mantra kosong," kata Jokowi.
Indonesia Jabat Ketua ASEAN
Kepala negara juga memberikan perhatian khusus terhadap situasi Myanmar yang makin buruk. Jokowi menyampaikan kekecewaannya atas tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi 5-point consensus (5PC) oleh junta militer Myanmar.
"Indonesia sangat kecewa dengan situasi Myanmar yang semakin buruk, tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi 5PC sekaligus kita tidak melihat adanya komitmen dari junta militer untuk mengimplementasikannya," ujarnya.
Sementara itu, pada upacara penutupan KTT ASEAN Kamboja, Indonesia menerima estafet keketuaan ASEAN dari Kamboja dan akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023. Secara simbolis, Jokowi menerima palu dari Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, sebagai penanda bahwa Indonesia telah menjadi Ketua ASEAN.
"Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," ujar eks Wali Kota Solo itu.
"Saya tunggu kehadiran Yang Mulia di Indonesia tahun depan," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment