JAWA TIMUR ( KONTAK BANTEN) Gunungapi Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang
ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang
lain pada haru ini, Minggu (4/12). Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul
Muhari, menjelaskan sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung
lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring
Seloko). Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga
pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah
Besuk Kobokan.
Lebih lanjut Muhari mengungkapkan bahwa aktivitas
kegempaan pada tanggal (4/12) pukul 00.00 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa
Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul
06.00 WIB. Atas hal itu, Muhari mengatakan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi.
"Selain
berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga
masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunungapi
Semeru," jelas Muhari, Minggu (4/12).
Lebih lanjut Muhari
mengatakan, dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, maka
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status
Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’. "Atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini," tandasnya.
Dengan
status awas itu, PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak
melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk
Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak
tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500
meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan
karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga
jarak 17 km dari puncak.Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5
Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya
lontaran batu (pijar
0 comments:
Post a Comment