PANDEGLANG ( KONTAK BANTEN) Ketahanan ekonomi merupakan salah satu pilar utama masyarakat dalam menciptakan daerah yang kondusif dan berdaya.
Sehingga diperlukan penyiapan dan pemahaman yang mendalam dari semua stakeholder sehingga masyarakat siap menghadapi gejolak ekonomi dunia yang kian tidak menentu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kesba Ormas, Badan Kesbangpol Pandeglang, Mia Maulani Rizki saat menggelar diseminasi ketahanan ekonomi di Kecamatan Mekarjaya dan Mandalawangi, Kabupaten setempat, Selasa – Rabu, (27-28/12/2022).
Kegiatan yang melibatkan 50 warga Desa Pareang, Kecamatan Mekarjaya, serta 25 warga Desa Cikumbueun dan 25 warga Ramea, Kecamatan Mandalawangi ini, juga dihadiri camat dan para kepala desa di dua kecamatan tersebut.
“Dari hasil diskusi dengan masyarakat dan pemerintahan desa, mereka meyakini dampak resesi ekonomi dunia, jika itu benar terjadi, tidak akan menimbulkan kerawanan pangan di desa mereka. Menurut masyarakat, yang perlu diwaspadai, adalah dampak PHK, sehingga di desa muncul pengangguran,” papar Mia.
Sementara Pasi Intel Kodim Pandeglang, Lettu Inf. Mumung salah satu narasumber kegiatan tersebut mengungkapkan, perjuangan dan penjajahan di era modern ini tidak lagi dilakukan melalui senjata atau invasi militer, namun melalui telepon selular atau handphone. Pengaruh-pengaruh dan infiltrasi gencar disebarkan melalui media sosial yang kini banyak disukai masyarakat, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.
“Untuk mengusai suatu negara, banyak yang melakukan melalui 3F, fashion atau pakaian, food atau makanan dan film atau tontonan. Lihat saja pengaruh Korea di negara kita. Banyak masyarakat terutama anak-anak muda, yang berpakaian ke-korea-korean, hingga ibu-ibu yang menggandrungi drakor (drama Korea-red),” ungkapnya.
Sedangkan Pendamping Desa Makerjaya, Ahmad Zenal Maqi, menegaskan, masyarakat Desa Pareang sudah sangat siap menghadapi gejolak ekonomi dunia karena mereka hidup dari sektor pertanian. Masyarakat sudah optimal memanfaatkan lahan yang dimiliki dengan tanaman pangan.
“Mungkin yang perlu diantisipasi, datangnya para korban PHK (pemutusan hubungan kerja-red) yang kembali dari kota. Ini pernah terjadi pada saat pandemi Covid-19 lalu. Jadi, kami berharap pemerintah daerah, menyiapkan kondisi ini,” harapnya.
0 comments:
Post a Comment