BANTEN ( KONTAK BANTEN) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Banten siap mendukung masyarakat untuk bisa mengembangkan industri dan arah investasi kepada prinsip syariah.
Ketua Umum MES Banten, Agus Nizar Vidiansyah menjelaskan, saat ini pasar ekonomi syariah mulai tumbuh pesat dan bisa menjadi ceruk bisnis baru namun masyarakat baru sebatas penonton.
“Saat ini nilai pasar ekonomi syariah di Banten masih relatif kecil, sudah seyogyanya bisa lebih besar lagi asal semua stake holder berkolaborasi mencari solusi dan meningkatkan edukasi di masyarakat. Ini membuka peluang menjadi model bisnis baru,” ujar Vidi dalam sebuah diskusi, Selasa (18/4/2023).
Vidi juga menjelaskan, salah satu sektor potensial ekonomi syariah hari ini adalah keuangan syariah. Didukung dengan permintaan keuangan syariah yang tumbuh dari tahun ke tahun dengan beragam produk turunannya.
“Pertumbuhan ini menjadi sinyal keterbukaan pasar terhadap konsep syariah,” tambah Vidi.
Melihat peluang ini, Vidi mengatakan, MES Banten berkomitmen untuk mendorong masyarakat untuk bisa mengembangkan industri maupun bisnis yang sesuai dengan prinsip syariah. Apalagi, saat ini MES memiliki wadah dan pusat inkubasi yang bisa menjadi ruang diskusi bersama.
“Lalu kita ingatkan model bisnis yang bawa prinsip syariah tetap melekat sesuai dengan prinsip syariah yang meliputi keadilan, transparansi, kebersihan, dan kehati-hatian. Ini yang jadi concern kami. MES sejak didirikan selalu mendorong aktivitas bisnis dan investasi dilakukan dengan prinsip syariah,” ujar Vidii yang juga menjabat sebagai salah satu Direktur di PT Krakatau Steel.
Sementara itu, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Asisten Direktur Bank Indonesia Perwakilan Banten Dedi Junaedi mengakui meski Indonesia mayoritas muslim tetapi belum meningkat ekonomi syariah karena mindset ekonomi konvensional yang berlangsung cukup lama.
“Kita masih butuh adaptasi dan proses. Oleh karena itu, perlunya sinergi dari berbagai kalangan untuk mewujudkan ekonomi syariah bisa lebih cepat,” kata Dedi.
Sementara itu, Arif Kirdiat selaku wakil ketua MES Banten mengatakan bahwa saat ini ekonomi syariah di lapangan masih tertinggal dengan maraknya Bank Keliling dan Pinjol yang banyak menjerat warga.
“Harus ada terobosan dan kreativitas agar ekonomi syariah bisa diterima di masyarakat dengan mudah dan aplikatif,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum MES Banten Ahmad Rozy El Eroy menyoroti masih lemahnya kolaborasi dengan Perguruan Tinggi.
“Perguruan Tinggi itu basis kader yang memiliki kekuatan ekonomi syariah dan harus terus didorong dibukanya kerjaaama,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala BI Perwakilan Banten Imaduddin Sahabat mengusulkan agar gerakan ekonomi syariah di Banten diwujudkan dalam bentuk aksi nyata. Salah satunya meningkatkan kinerja pariwisata berbasis masyarat yang bersih dan nyaman dan layak dikunjungi.
“Banten memiliki banyak tempat wisata. Tapi banyak yang tidak bersih serta kurang nyaman. Padahal kan Banten dikenal dengan masyarakat yang religius,” katanya. (**)
0 comments:
Post a Comment