JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa berbagai modus
korupsi dapat ditemukan di sektor keuangan atau perbankan. Bukan hanya
pada skala nasional, modus korupsi serupa tak jarang dihadapi oleh Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD). Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, hingga saat ini, korupsi
masih menjadi tantangan besar bangsa Indonesia. Fakta menunjukkan,
pegawai dan korporasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) menjadi subjek yang
rentan akan tindak pidana korupsi.
“Bank daerah itu menjadi motor
penggerak ekonomi dan pembangunan di daerah,” ujar Alex dalam Pertemuan
Nasional BPD seluruh Indonesia dengan KPK dan OJK, di Jakarta (22/5).Dalam pertemuan yang turut dihadiri Komisioner OJK, jajaran direksi
Asbanda, dan Direktur Antikorupsi Badan Usaha (AKBU) KPK. Alex
membeberkan, sejumlah modus korupsi yang ditemukan di sektor keuangan.
Yaitu, penyalahgunaan kredit yang menguntungkan pihak tertentu, jaminan
kredit fiktif, dan fee perbankan terkait dengan penempatan deposito
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara.
Selain itu kata
Alex, terdapat modus korupsi lain, seperti adanya fasilitas gratifikasi
berupa kartu kredit atau fasilitas lainnya kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara, pencucian uang atas tindak pidana korupsi, fee
perbankan kepada Bendahara di kementerian/lembaga/pemerintah, penempatan
asuransi atas perolehan tindak pidana korupsi, fee atas asuransi
kredit, hingga fee atas klaim asuransi.
Untuk itu, Alex
mengingatkan, dari sisi risiko, perbankan memiliki banyak sekali
benteng, seperti SOP dan aturan yang bersifat lokal maupun
internasional. Oleh karena itu, seharusnya korupsi dapat dicegah.“Namun jika ada pejabat yang tergelincir, artinya pengawasan internal tidak berjalan,” kata Alex.Alex menjelaskan, pentingnya pengawasan internal dan pengaturan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) sesuai daerah dapat melalui BPD.
Sehingga, BPD dapat menjadi pengendali sentral keuangan daerah dan
mengontrol serapan APBD.
"Selain itu, penting juga dilakukan sinergitas dengan BUMD," pungkas Alex.
0 comments:
Post a Comment