Thursday 25 May 2023

Partai Kader Atau Partai Massa

 

  Salah satu ciri-ciri spesifik partai da­ri segi kapasitas ke­anggo­taannya da­pat dibagi menjadi dua, yakni: 1. par­tai ka­der; 2. partai massa.
 
Partai dengan spesifik partai ka­der adalah partai yang mene­kankan peng­kaderan sebagai kebijakan yang utama. Partai te­rus berusaha selain memperbanyak anggota tapi juga mening­katkan kualitas kader-kader­nya. Sedangkan partai massa lebih menitikberatkan pada pencarian anggota sebanyak-banyaknya. Kualitas kurang menjadi pertimbangan utama, yang penting sebanyak mungkin rakyat berbondong-bondong masuk men­jadi anggota partai, atau setidak-tidaknya menjadi simpatisan partai.
 
Bila kita tengok sejarah sejak zaman kolonial dulu di Indo­nesia sudah mulai menunjukkan dua ciri-ciri se­perti tersebut diatas. Apakah suatu partai menjadi partai kader atau partai massa, malahan kemudian menjadi perbedaan khas antara dua pemimpin nasional utama Indonesia, yakni Bung Hatta dan Bung Karno. Ketika Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada pertengahan tahun 1920-an, maka Bung Karno segera men­deklarasikan partainya sebagai par­tai rakyat, partai massa, partainya ka­um marhaen. Bung Karno ber­pen­dapat bahwa partai harus menjadi wa­hana atau alat untuk menghimpun mas­sa sebanyak-banyaknya. Kekuatan massa adalah sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan partai. Apalagi Bung Karno sangat suka berpidato dan untuk itu ia suka menghimpun mas­sa yang sangat mengagumi ketrampilan Bung Karno berpidato. Tidak seorang pun yang meragukan kelebih­an Bung Karno ini.
 
Lain halnya dengan Bung Hatta. Hatta berpendapat bahwa dalam suatu partai yang penting adalah pendidikan untuk kader sehingga partai itu memiliki kader-kader yang benar-benar ber­kualitas. Maka berlainan dengan Bung Karno yang lebih suka menghimpun massa anggota, Bung Hatta memandang penting strategi pengembangan partai dengan jalan mendidik kader-kader, termasuk kader-kader pemim­pin di lingkungan partai yang bersang­kutan. Perlunya, bila seorang pemim­pin partai karena satu dan lain hal su­atu ketika berhalangan me­mim­pin par­tai, maka karena kader-kader calon pe­mimpin yang berkualitas cukup memadai, maka seketika itu pula  segera ter­pilih atau ditetapkan pe­mimpin ba­ru partai untuk menggantikan pe­mim­pin partai yang lama.
 
Sejarah membuktikan ketika Bung Karno kemudian ditang­kap, diadili dan ditahan oleh pemerintah kolonial Be­landa, maka partai PNI yang didiri­kannya menjadi kelimpungan ba­gai­kan anak-anak ayam yang kehilangan in­duknya. PNI terus memudar pera­nan­­nya hingga saat proklamasi kemer­­dekaan tahun 1945. Sedangkan Bung Hatta sendiri, dengan dibantu Sutan Sjahrir juga mendirikan PNI, tapi sebagai singkatan dari Pendidikan Nasional Indonesia. Kiprahnya seperti yang di­singgung diatas, lebih difo­kuskan mendidik kader-kader. Mes­ki­pun PNI-Hatta ini pun kemudian ku­rang berperanan nyata dalam kan­cah perjuangan politik, namun Bung Hatta cukup berhasil mendidik ka­der-kader pemimpin pejuang nasional untuk kelak di masanya menjadi pe­mimpin-pemimpin men­jelang dan pasca revolusi kemerdekaan.

Di zaman penjajahan Belanda pa­tut juga dicatat kiprah Partai Syarikat Islam yang dipimpin HOS Tjokroa­minoto. Partai ini anggotanya banyak sekali, malahan seorang ahli seja­rah mencatat keanggotaan Partai Syarikat Islam pernah men­capai tiga juta orang, menjadikan partai itu sebagai yang ter­besar di zaman penjajahan. Apakah Sya­rikat Islam partai kader atau partai massa? Melihat kecen­derungan par­tai itu yang lebih mementingkan pengumpulan anggota sebanyak-banyaknya tanpa seleksi yang spesifik, sa­ya lebih condong menyebut Partai Syarikat Islam sebagai partai massa.

Namun ada pula partai yang berusaha untuk menjadikan dirinya baik sebagai partai kader atau pun partai massa. Di zaman kolonial partai semacam ini ditunjukkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI ber­kembang mula-mula de­ngan merekrut kader-kadernya yang militan, kemudian dike­rahkan untuk meraih massa sebanyak-banyaknya. Massa yang banyak memang dibutuhkan oleh PKI sebagai kekuatan politik yang sewaktu-waktu dibutuhkan, misalnya untuk mencetuskan revolusi atau pemberontakan terhadap penguasa kolonial Belanda pada tahun 1926, tapi gagal total. Sebagian pemimpin Komunis Indonesia seperti Tan Malaka menilai pemberontak­an PKI tersebut gagal karena situasinya belum matang, belum lagi kesiapan kader-kadernya yang jauh dari memadai. Seba­gaimana diketahui dengan mengerahkan ka­der-kader dan massa­nya pula PKI berupaya melancarkan pemberontakan pada tahun 1948 (di Madiun) dan 1965 (di Jakarta) yang juga menemui ke­gagalan total. Terkuburlah cita-cita partai itu untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.

Setelah kemerdekaan partai yang bercirikan partai massa kembali muncul dan kita lihat PNI (Partai Nasional Indonesia) tampil sebagai partai massa yang terbesar selama dekade 1950-an hingga pertengahan dekade 1960-an. Sementara itu PKI tampil kembali baik sebagai partai kader maupun partai massa dan seperti di­singgung di atas, partai ini hancur lebur dan di­bubarkan akibat kegagalan upaya kudeta tahun 1965. Sebagai partai kader PKI semasa hidupnya menyeleksi ketat kader-kadernya dan tidak mudah untuk mencapai karir di puncak pimpinan partai, yang dalam hirarki partai komunis dikenal dengan sebutan politbiro partai.

Satu contoh lagi partai massa yang juga partai kader adalah partai Ma­syumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Partai ini pernah memiliki keanggotaan terbesar nomor dua setelah PNI. Namun juga merekrut kader-kadernya secara selektif untuk duduk dalam jajaran pimpinan partai dan jabatan-jabatan politis baik di legislatif maupun eksekutif. Hasilnya partai ini menjadi pemenang nomor dua dalam pemilu pertama 1955. Seperti PNI partai Masyumi sama-sama memiliki 52 kursi di DPR. Akhirnya partai ini dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 dengan dalih beberapa pemimpinnya terlibat dalam pemberontakan PRRI/Permesta.

Setelah kemerdekaan masih dapat kita catat pula beberapa partai kecil yang bisa disebut sebagai partai kader, seperti Partai Sosialis Indonesia (PSI) pimpinan Sutan Sjahrir dan Partai Murba yang didirikan Tan Malaka.

Kedua partai itu, meskipun memiliki kader-kader yang berkualitas namun tidak bisa ber­kembang dengan baik, namun pengaruh politiknya cukup besar karena seba­gian kader atau pemimpinnya menjadi pe­mikir-pemikir yang brilian dan tek­nokrat serta memberikan sum­bangan cukup berarti dalam mengisi kemerdekaan dimana kedua partai itu juga ikut berperanan.

Masa reformasi

Dari gambaran singkat diatas kita mulai dapat melakukan pe­nilaian terhadap partai-partai yang tumbuh dalam alam refor­masi ini. PDI-P tetap leading sebagai partai massa terbesar. Memenangi pemilu nasional pada tahun 1999 dan 2014.

Dua pemimpinnya menjadi presiden yakni Megawati Soekarnoputri dan sekarang Jokowi. Tidak mudah untuk memberikan sebutan apakah partai-partai di zaman now ini sebagai partai kader atau partai massa. Kita melihat bahwa secara umum semua partai berusaha untuk kedua-duanya, yakni baik sebagai partai kader mau pun partai massa.

Seperti PAN dan PKS berusaha untuk merekrut kader-kadernya dan meningkatkan kualitasnya, sembari juga menjaring anggota sebanyak-banyaknya. Ada partai-partai yang terus tumbuh meskipun tidak signifikan, ada pula partai yang menurun secara perlahan pula.

Pada zaman reformasi ini partai-partai makin cair ideo­loginya. Padahal pada masa yang lalu ideologi memegang peran­an penting untuk mendidik kader-kadernya. Kecende­rung­an yang menjadi ciri-ciri khas partai-partai dalam kurun reformasi sekarang ini adalah: oportunisme dan pragmatisme, sebagai "ideologi" baru yang kian dominan?

Bagaimana masa depan partai-partai kita kelak, baik partai kader mau pun partai massa? Itu banyak tergantung pada daya juang masing-masing partai yang bersangkutan dan juga du­kungan dari rakyat yang makin bebas untuk menjatuhkan pilihan pada partai yang disukainya. Wallahualam! ***

* Penulis pemerhati politik,

 
 
Share:

0 comments:

Post a Comment

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

DPRD BENGKULU

DPRD BENGKULU

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

PERKIM KOTA CILEGON

PERKIM KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

Sekretariat DPRD Tangerang

Sekretariat DPRD Tangerang

DPRD KOTA SERANG

DPRD KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

PERTAMINA 2024

PERTAMINA 2024

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT HUT KORPRI 2023

SELAMAT HUT KORPRI 2023

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support