BANTEN ( KONTAK BANTEN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah menyusun langkah
strategis untuk mengantisipasi dampak El Nino yang diprediksi mengalami
puncaknya pada bulan Agustus hingga Oktober 2023. "Di antara fokus
perhatian adalah ketersediaan air bersih untuk masyarakat dan
pompanisasi untuk keberlanjutan produksi padi," kata Kepala Pelaksana
BPBD Provinsi Banten Nana Suryana kepada wartawan, Kamis (10/8/2023).
Nana
menuturkan sejumlah dampak yang mungkin terjadi akibat fenomena El
Nino, diantara kekeringan air, kebakaran hutan dan lainnya. Sehingga
untuk mengantisipasi hal tersebut, Bapak Pj Gubernur Banten telah
mengarahkan OPD terkait untuk melaksanakan langkah-langkah strategis
yang terdapat pada rencana aksi yang telah ditentukan.
"Semua
pihak terlibat dalam mengantisipasi akibat fenomena El Nino, seperti
TNI/Polri, Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, BMKG, serta unsur
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian, Dinsos, Dinas ESDM, Dinas
PUPR, BPBD, Dinas PRKP dan instansi-instansi terkait lainnya," katanya.
Selanjutnya,
terkait dengan kekurangan air bersih, pihaknya telah menyiapkan
sejumlah sarana prasarana seperti 10 armada yang digunakan untuk
mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami
kekeringan sehingga dapat membantu masyarakat.
"Untuk
mobil angkutan air bersih, Provinsi Banten memiliki 10 unit dan
setidaknya di setiap Kabupaten/Kota juga memiliki 10 s.d 25 unit,
mudah-mudahan itu dapat dioptimalkan," jelasnya.
Tidak
hanya itu, kata Nana, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan
Disperindag Provinsi Banten untuk berkomunikasi dengan
perusahaan-perusahaan yang memiliki armada pengangkut air bersih untuk
membantu dalam pendistribusian ke wilayah yang mengalami kekurangan air
bersih.
"Kita juga berkoordinasi dengan
Disperindag Provinsi Banten untuk meminta perusahaan swasta yang
memiliki angkutan itu agar dapat membantu akibat dampak kekeringan,"
imbuhnya.
Lebih lanjut, ujar Nana, pihaknya
juga telah menyiapkan sistem pompanisasi untuk mengantisipasi dampak
kekeringan di wilayah persawahan.
"Kita juga
menyiapkan pompanisasi, baik itu di BPBD Provinsi atau Kabupaten/Kota
yang biasa kita gunakan itu saat banjir, pada saat ini kita bisa gunakan
untuk menyedot air dari sumber yang nantinya dapat mengairi
persawahan," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment