Saturday, 23 September 2023

Rempang dan Peran Governmentality

 

Prof. Dr. Muhadam Labolo, Guru Besar IPDN.(Dok. Pribadi)

 HARI-hari ini warga Rempang dan pemerintah bersitegang. Keduanya berupaya memastikan masa depannya masing-masing. Warga memastikan hidupnya terlindungi oleh negara yang bahkan sejauh ini telah eksis sebelum negara tahu membuat batas-batas administrasi tentang kepemilikan tanah oleh negara, swasta, dan rakyat. Negara, dinilai baru punya otoritas sejak merdeka.

Tentu saja negara bisa berdalih, bahwa kepemilikan atas tanah secara otomatis dikuasai negara dan dibagi menurut aturan dalam undang-undang pokok keagrariaan. Sebelum negara ada tentu tanah dikuasai oleh tuan-tuan tanah di daerah masing-masing. Rakyat dengan terpaksa membayar sewa tanah kepada centeng yang diutus oleh para feodal, bangsawan, lord, sir, dan baron.

Ketika Era Feodal berakhir, kekuasaan diambil alih Rezim Monarki. Tak jauh beda, suka tidak suka rakyat harus membayar sewa tanah kepada raja, sultan, atau kelompok dinasti lokal. Rakyat bisa diusir atas kepentingan kerajaan. Saat Indonesia merdeka, dengan sendirinya penguasaan tanah beralih pada negara. Negara mengaturnya lewat UUPA.

Kita paham bahwa negarapun ingin memastikan masa depan dirinya lewat personifikasi pemerintah mampu mensejahterakan rakyatnya. Untuk tujuan itu setiap pemerintah punya agenda guna merealisasikan hal itu, misalnya memberi tanah buat rakyat lewat sertifikat gratis. Program Prona sedikit contoh bagaimana pemerintah memastikan masa depan kesejahteraan rakyatnya.

Pada negara-negara sosialis, tanah adalah aset paling berharga. Kepemilikan tanah setidaknya menunjukkan rakyat secara politik, ekonomi dan budaya dianggap merdeka dan karenanya patut dihormati. Secara politik, tanah penanda rakyat punya kuasa. Semakin banyak tanah semakin luas kuasanya. Tak heran bila Tuan Tanah disegani dan punya akses terhadap kuasa di kampung.

Secara ekonomi, tanah penanda kekayaan. Semakin luas tanah semakin banyak kekayaan. Apalagi jika tanah produktif karena dibajak orang banyak. Seseorang bisa berubah menjadi kapitalis. Secara kultural, tanah diyakini punya ikatan kuat dengan kelahiran, darah, keluarga, dan habitat hidup manusia yang karenanya enggan diperjualbelikan bila tak semarga.

Dengan kesadaran itu, tanah, yang sejak lahir terikat dengan kita (tanah tumpah darah) dan karenanya menjadi ruang hidup bagi warga negara (lebensraum), tak bisa semena-mena diambil alih atas nama negara, apalagi atas nama orang per orang. Pada negara otoriter dan totaliter, umumnya negara mudah mengklaim hak kepemilikan. Sumber kuasanya bukan dari rakyat, tapi tradisi, dan aristokrasi.

Pada negara-negara demokrasi, idealnya negara justru memberi banyak ruang bagi hidup warganya, sebab merekalah puncak tertinggi dari rantai kekuasaan. Pantas bila disebut kedaulatan di tangan rakyat yang dijalankan melalui undang-undang atau dulu dijalankan oleh majelis tertinggi MPR melalui presiden terpilih.

Malangnya, kepandiran rakyat mengelola negara dibajak oligarki. Representasi rakyat yang kebanyakan papa dan miskin akal tak kuasa mengelola negara dengan perut kosong dan pikiran jernih. Dalam kepayahan itu oligarki hadir memberi kelezatan agar kuat dan lantang bicara. Apesnya, menjadi kuat memiting dan lantang mewakili kepentingan oligarki.

Sebagai konsekuensi pertukaran, para pemodal mengantre jatah makan siang. Subkultur ekonomi dilepas tanpa prinsip menjual seuntung mungkin, membeli semurah mungkin, dan mengelola seefisien mungkin (Ndraha, 2002). Sumber daya dilepas dengan kebalikan prinsip itu, jual semurah mungkin, beli setinggi mungkin, dan kelola sampai keraknya.

Kealpaan mengawasi subkultur ekonomi memicu terciptanya seleksi alam, struggle for life, survival of the fittest, konflik, dan ketidakadilan. Rempang adalah sedikit contoh dari sejumlah kasus yang mirip, yaitu hilangnya kontrol kita terhadap subkultur ekonomi dalam kerangka berpemerintahan.

Dalam konteks ini tak ada yang paling efektif mengontrol subkultur ekonomi kecuali subkultur kekuasaan. Sayang seribu sayang, subkultur kekuasaan tersandera oleh janji manis subkultur ekonomi akibat mekanisme demokrasi berbiaya tinggi (high cost democracy). Itu sebabnya harapan subkultur sosial sebagai rantai puncak kuasa menjadi sia-sia.

Warga Rempang sebagai sedikit dari subkultur sosial tentu tak cukup kuat melawan keintiman subkultur ekonomi dan subkuktur kekuasaan, sekalipun mereka pemilik puncak kuasa. Wakilnya mandul karena terikat hutang demokrasi. Dampaknya, kepedulian, kesadaran, dan keberanian berubah menjadi heroisme melawan negara. Class action yang beradab tiba-tiba menjadi collective action yang dinilai sebaliknya.

Pada konteks itu pemerintah harus mampu mengembangkan seni dan projeknya dengan baik (governmentality).  Seni kepemimpinan setidaknya mampu menggantikan pola pendekatan legalistik ke para-legalistik. Pola relasi kuasa yang ego-sentrik ke eco-sentris. Pola hierarkis ke heterarkis. Tak lupa mengubah cara mengurus tanah yang terlalu birokratis menjadi humanokratis.

Pada warga Rempang, pemerintah harus mampu menempatkan mereka sebagai faktor utama, bukan material yang mudah digeser dan diperjuabelikan. Sebagai manusia, mereka harus jelas tempatnya dalam projek yang akan dikerjakan. Tanpa gagasan yang ideal, posisi mereka tak akan jelas sebagai penikmat akhir dari tetesan kemakmuran projek. 

Sekali lagi, satu-satunya keuntungan bagi warga Rempang bila ia dipastikan menjadi subjek utama dan pertama penikmat kemakmuran. Bukan menjadi saksi sejarah atas robohnya surau, rumah dan kampung tuanya. Mereka jangan sampai menjadi tontonan dalam museum hasil relokasi. Bukan pula menjadi buruh kasar dan kelas rendahan di tanah airnya sendiri.(*)

*) Penulis adalah Guru Besar pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

SEGENAP CREW WWW.KONTAKBANTEN.CO.ID IDUL FITRI

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

MOHON MAAF LAHIR BATIN IDUL FITRI 1446 H

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA

IDUL FITRI 1446 H

IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1446 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

SELAMAT IDUL FITRI 1445 H

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

BANGSA HEBAT PERS KUAT HPN 2025

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

PERKIM BANTEN SELAMAT GUBERNUR BANTEN 2025

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

HPN 2025 RESOLUSI TAHUN 2025 PERS LEBIH BAIK

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

HARI PERS NASIONAL 2025 AKU BANGGA JADI INSAN PERS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support